ANDOOLO – Demi meningkatkan swasembada beras, Pemerintah Daerah Konawe Selatan (Konsel) akhirnya melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gudang Bulog dengan kapasitas 2000 Ton di Desa Lalobao Kecamatan Andoolo, Kamis (15/3/2018).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Konsel, Arsalim Arifin mengatakan, terlaksananya pembangunan gudang Bulog dikarenakan keseriusan Pemda dalam menghadapi era baru yang penuh tantangan guna meningkatkan produksi pertanian di Konsel dengan menyiapkan lahan untuk pembangunan Gudang Bulog seluas enam Hektar bersertifikat.
“Semoga ini bukan peletakan yang pertama dan terakhir, karena sesuai pengalaman yang terjadi setelah peletakan batu pertama selanjutnya pembangunan tidak diteruskan, tapi kami percaya harapan kali ini benar-benar terlaksana sesuai keinginan kita semua, karena proses pembangunannya hanya 120 hari,” ungkapnya di lokasi pembangunan.
Ia juga menerangkan, pembangunan tersebut nantinya bisa menjadi pergudangan besar karena didukung hasil pertanian konsel yang dikenal melimpah.
“Nantinya ketika sudah beroperasi, petani kita bisa menjual hasil pertaniannya di sini baik gaba/beras maupun jagungnya ataupun hasil pertanian lainnya dengan harga kompetitif yang tentu tidak merugikan masyarakat kita,” ungkapnya.
Tempat sama, Kepala Reginal Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra), Laode Hami Jaya Kamaluddin sangat bersyukur atas perhatian dan bantuan Pemda Konsel dengan menyiapkan lahan pembangunan, karena hal tersebut yang menjadi kendala dari pihak Bulog selama ini disebabkan tidak ada anggaran khusus yang disiapkan untuk pembelian tanah.
“Kehadiran Gudang Bulog juga bisa membawa manfaat kepada warga sekitar karena akan ada perekrutan karyawan yang tidak sedikit yang akan diutamakan dari warga setempat yang bisa meringankan beban hidup mereka sehari-hari,” terangnya.
“Rencananya anggaran pembangunan gudang sebesar Rp 11 Miliar bersumber dari APBN, untuk menampung hasil pertanian apa saja yang menjadi komoditi andalan masyarakat Konsel,” sambungnya menjelaskan.
Ia juga mengungkapkan, masyarakat tidak perlu lagi menjemur gabahnya jika hendak menjual ke Bulog.
“Nanti kami keringkan tinggal menyepakati harganya saja dengan harga pembelian dari harga Rp 3.500 hingga Rp 9000 per kilonya,” urai Laode Hami.