Penulis : Redaksi
KONAWE KEPULAUAN – Senyum bahagia terpancar dari Nenek Wabahisi (70 tahun), karena mimpi dan dan harapannya terwujud setelah rumahnya direhab oleh Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-108 Kodim 1417/Kendari di Desa Matabaho Konawe Kepulauan.
Hal itu dikatakan Kapenrem 143/HO Mayor Arm Sumarsono dalam rilisnya, Kendari, Senin 6 Juli 2020.
Kapenrem menerangkan saat ditemui di rumah tinggal sementaranya, nenek Wabahisi terlihat bahagia dan gembira karena harapan dirinya dapat tinggal di rumah yang layak huni dapat terwujud.
“Ibu Wabahisi yang saat ini berusia 70 tahun salah satu warga Kecamatan Wawonii yang rumahnya di rehab oleh Satgas TMMD-108 yang dipimpin Letkol Kav Agus Waluyo,” ujar Sumarsono.
Ia mengungkapkan nenek Wahabisi tinggal bersama tiga anaknya tersebut telah mendiami rumahnya lebih dari 30 tahun.
“Tidak saja iba, kondisi keluarga Nenek Wabahisi yang mengenaskan mendorong Kodim 1417/Kendari menjadikan gubuknya sebagai sasaran rehab rumah pada kegiatan TMMD kali ini,””terang Sumarsono.
Hal Senada disampaikan Dandim 1417/Kendari Letkol Kav Agus Waluyo. Kata dia, yang dilakukan jajarannya tersebut merupakan tanggung jawab moril mereka sebagai bagian dari masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Kendari.
“Gayung bersambut, kepedulian kita terhadap warga di kecamatan Wawonii direspon oleh pemerintah daerah dan akhirnya Nenek Wahabisi serta warga yang lainnya dapat kita rehab,” kata Agus Waluyo.
Lebih lanjut, Agus Waluyo mengatakan rumah layak huni sudah dalam proses pembangunan yang nantinya akan ditinggali oleh keluarga sang nenek dan akan membuka lembaran baru dalam kehidupan keluarganya.
“Sementara rumahnya di rehab, beliau dan anak-anaknya diungsikan lebih dahulu, tidak jauh dari rumahnya sekarang,” ujar lulusan Akademi Militer 1997 itu.
Sementara itu, nenek Wahabisi mengucapkan terima kasih. Ia merasakan kasih dan sayang yang tak terhingga dari Satgas TMMD dan Pemerintah Daerah.
“Terimakasih karena saya disayang sama Tentara dan pemerintah daerah sehingga saya dibuatkan rumah untuk tinggal. Walau harus tinggal di gubuk yang sekarang kami sekeluarga tapi kami sangat bahagia karena nantinya kami punya rumah baru,” cerita nenek Wahabisi dengan raut wajah bahagia.
