FEATUREDOPINI

Tuntutan 100 Hari Kerja Bupati Defenitif Buton Selatan

705
×

Tuntutan 100 Hari Kerja Bupati Defenitif Buton Selatan

Sebarkan artikel ini

Setelah Buton selatan mekar dengan dua kali pergantian Pelaksana Bupati, hingga akhirnya pada tanggal 22 Mei 2017 Gubernur Sultra Melantik Bupati pilihan masyarakat Buton Selatan Agus Feisal Hidayat dan Arusani dengan suara terbanyak pada Pemilihan Bupati pertama defenitif.

Dengan berbagai konsep dan gagasan ide Bupati terpilih, jauh sebelumnya telah memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa akan membangun buton selatan sebagai Daerah Baru yang mampu bersaing dari berbagai bidang demi menopang kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Buton Selatan.

Mengawali dari semua tugas dan program rencana tersebut, maka pada tanggal 24 Mei 2017 serah terima jabatan sebagai simbol bahwa saat itu Amanah dan Cita cita masyarakat yang meletakkan kepercayaan sepenuhnya kepada Pimpinan Baru mereka di mulai. Perjalanan waktupun tak dapat di hentikan, berbagai aspek pembangunan dan penataan daerah hingga pada perhatian kepada masyarakat gencar di lakukan oleh Bupati Buton Selatan.

Dengan segala keterbatasan baik anggaran maupun saranan fasititas pemerintah yang belum memadai boleh dibilang minim dari kata standar akan tetapi tidak menjadikan Semangat Pimpinan Buton Selatan Baru ini untuk terus mengabdi pada konsituen yaitu masyarakat Buton Selatan.

Namun demikian, jika ditelusuri dan dikaji secara mendetail tentang kinerja serta program yang dilaksanakan maupun dicanangkan saat ini, belum memiliki Efek positif dan pengaruh pada perkembangan sosial ekonomi dan kesejhteraan masyarakat buton selatan karena sebagian rencana dan program sepenuhnya tercapai, Hal ini tentu akan menjadi catatan semua masyarakat bahwa indikatornya ada waktu dan ruang yang masih terlalu dini.

Tetapi jika kita melihat pada arah kebijakan serta implentasi perhatian kepada masyarakat sepenuhnya bersifat persuasif sosil yang rutin dilakukan, dan hal ini wajar saja dilakukan sebagai bentuk dari pendekatan diri pada masyarakat dalam membangun komitmen bersama demi memajukan Daerah Buton Selatan.

Kebanyakan Pimpinan daerah yang baru terpilih dan terlantik, biasanya tidak luput dari namanya Komitmen 100 hari kerja. Dalam masa kurun waktu inilah semangat Pengabdian daerah menggebu demi mencapai target yang dicanangkan sebagai indikator keberhasilan awal pemerintahan.

Sehingga ikut serta bahwa dalam komitmen Kepemimpinan Bupati Buton selatan tentu sangat menetapkan target capaian minimal kinerja nyata pada titik time 100 hari kerja dalam sisi pelayanan masyaraka, perbaikan infrastruktur, layanan publik oleh pemerintahan masih terkesan lamban dan beluk terakomodir secara menyeluruh terbukti bahwa masih banyak masyarakat kita yang belum mendapatkan pekerjaan dan belum terbukannya lapangan pekerjaan bagi masyarakat kalangan bawah.

Sedangkan berbagai keluhan dan masukan masyarakat di sebagian daerah Buton Selatan sering-sering kita temui masyarakat banyak berbicara Apa yang dirasakan saat ini belum nampak terasa bagi mereka dan kadang mereka menyebutnya ” Terasa Buat Yang Dekat Api” entah apa maksud dari Ucapan itu

Tak luput pula kita temui dari penilaian dan pantauan masyarakat yang berada di sekitar wilayah perkantoran sektor pemerintahan Buton Selatan, tentang keluhan kedisiplinan Aparatur sipil Negara yang masuk dalam wilayah tugas Buton selatan masih terkesan santai dan Datang pulang sesukanya dengan tidak melihat jadwal time kerja masing-masing entah karena domisili atau tempat tugas dan kediaman mereka yang berjauhan, entahlah.

Hal ini ( penilaian-penilaian/pandangan masyarakat itu) tentu akan menjadi salah satu faktor penyebab ketidak berhasilan dan keterlambatan dalam pelayanan terhadap masyarakat.

Saat ini sangat di butuhkan ketegasan Seorang Bupati seorang pemimpin yang benar benar peduli dan respek pada keluhana dan layanan masyarakat. Saat ini, semua pihak harus terlibat dalam kontrol, dukungan terhadap daerah, bila perlu ada kontrol yang rutin.

Karena bukan berarti dengan segala keterbatasan dan kekurangan fasilitas, anggaran lalu harus tidak berinovasi dan berkerja.

Dalam hal pembangunan infrastruktur daerah baik dari mental manusia hingga fisik daerah terkesan semua program belum tepat sasaran, berbagai masalah dan masukan dari kalangan masyarakat petani dan nelayan dalam menyanbut iktikad baik pemerintah busel sangat di apresiasi tapi harus melihat pada tingkat kebutuhan prioritas, dengan kata lain bahwa Jika masyarajat nelayan maka perhatiannya pada sektor perikanan dan usaha nelayan, dan jika petani maka harusnya memberikan perhatian di bidang pertanian bukan sebaliknya atau di tukarkan.

Dari sisi lain perbaikan mental dan kualitas SDM yanga ada bahwa buton selatan sangat banyak melahirkan generasi-generasi berkualitas namun tidak akan berguna manakalah tidak mendapatkan ruang untuk mengaktualisasikan diri sehingga banyak yang arah pemikiran generasi yang tadinya “tajam” kini terkunkung dan “tumpul” termakan lingkungan daerah yang tidak memberikan dukungan ruang untuk berkreasi dan berinovasi berdasarkan potensi dan kualitas yang diperolehnya.

Dukungan kepada Generasi muda yang menempuh studi pun belum sepenuhnya mendapatkan perhatian, padahal ini sangat penting di lakukan oleh kepala daerah demi cita cita mencerdaskan anak bangsa.

Oleh : Asman Hamidu,
Tokoh Pemuda Buton Selatan

Sehingga akan menjadi waktu dan moment yang tepat Pada 100 hari kerja yang jatuh di bulan Oktober nanti sekaligus Perayaan Ulang Tahun Buton Selatan yang Ke-3 tersebut menjadi Moment perbaikan dan evaluasi perjalanan masa kepemimpinan Bupati Buton Selatan saat ini.

Dan saya menghimbau kepada seluruh masyarakat buton selatan mari sama sama berpenggang tangan mendukung dan membantu pemerintah saat ini dengan tidak melakukan dan saling mengadu domba saling munghujat dengan hal-hal provokatif negatif persatuan dan kesatuan serta mari kita menyambut dan ikut menyukseskan kegiatan program dan perhatian pemerinta yang telah tertuang dalam Misi Daerah itu.

Jika dikemudian hari, ada yang tidak benar atau kebijakan pemimpin busel yang tidak pro terhadapa kepentingan dan kemakmuran rakyat Buton Selatan maka tentu Hanya Satu Cara yaitu melakukan mosi tidak percaya pada Masa Kepemimpinan kelak dan semua kalangan masyarakat termasuk segala penjuru elemen kepemudaan san mahasiswa pun tahu langkah apa yang dilakukan.(***)

You cannot copy content of this page