Dalam pesan dan kesan yang disampaikannya ini, Nora juga sempat menceritakan perjalanan karir Prof. H. Eddy Agussalim Mokodompit selama hidupnya, khususnya saat berdinas di UNM.
“Berdasarkan penuturan ibu, dan ini baru saya ketahui bahwa dimasa kepemimpinan beliau salah satu target yang dicapainya adalah mampu menciptakan 200 profesor serta membawa kampus UNM menjadi lima terbaik di Indonesia,” ungkapnya.
Keberhasilan ini, kata Nora, juga menginspirasi dirinya untuk turut membangun UNM meskipun dirinya menjabat sebagai Direktur Pusat Kajian Bahasa di Universitas Mulawarman Samarinda.
“Tapi sekira dibutuhkan, maka saya akan dengan senang hati bisa akan saya bantu dan pasti saya akan bantu untuk UNM, karena saya sungguh bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar UNM,” terangnya.
Sementara itu, dalam rilis pers yang diterima mediakendari.com, Ketua Panitia Dies Natalis UNM, Dr. Syukur Saud dan Prof. Dr. Andi Ima Kesuma mengatakan bahwa almarhum Eddy A Mokodompit diberikan penghargaan sebagai tokoh yang turut berkarya membangun dan mengharumkan nama UNM.
“Atas jasa-jasanya itu pada perayaan Dies Natalis keluarga Eddy A Mokodompit yang diwakili putri tertua Nora Mokodompit menerima penghargaan langsung dari Rektor UNM Prof. Dr. Husain Syam,” ungkapnya.
Ungkapan senada juga dipaparkan, Mantan Pembantu Rektor II di Universitas Halu Oleo (UHO) yang juga pernah bertugas di UNM sebagai Kepala Anggaran, Drs. Alibas Jusuf .
Menurutnya, sebagai orang yang secara langsung ikut mendampingi Eddy A Mokodompit saat pembangunan awal UNM, Ia turut bangga atas penghargaan yang diberikan kepada mantan atasannya tersebut.
“Pak Eddy adalah perintis pengembangan UNM dan beliau memulainya dengan penuh kerja keras, kedisiplinan, dan kejujuran sehingga dalam kepemimpinannya UNM bisa mulai melakukan pembangunan sumber daya manusia dan fisik,” ujarnya.
Ia menyebut, salah satu dari hasil kerja dari kepemimpinan beliau yakni gedung serba guna yang yang besar dan megah, berikut perumahan dosen. Padahal saat itu beliau membangunnya tanpa anggaran proyek, tidak seperti saat ini..
Untuk informasi, selain menjadi rektor pertama salah seorang pendiri UNM, di kampung kelahirannya di Sulawesi Tenggara, Prof. H. Eddy Agussalim Mokodompit juga mengukirnan mana indah sebagai pendiri sekaligus rektor pertama Universitas Negeri Halu Oleo (UHO) tahun 1982-1990.
Sementara itu dalam sejarahnya, cikal bakal UNM adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Hasanuddin (Unhas) yang didirikan pada tahun 1961 dan pada tahun 1964 berstatus IKIP Yogyakarta cabang Makassar.
Dalam perkembangannya, sejak 1 September 1965 menjadi IKIP Makassar. Sempat berganti nama menjadi IKIP Ujung Pandang karena kota Makassar berubah nama menjadi Ujung Pandang.
Dan pada 1999 sampai sekarang statusnya menjadi universitas negeri dengan nama Universitas Negeri Makassar (UNM). Saat ini UNM mendidik mahasiswa mulai dari S1 hingga S3, dan menjadi salah satu kampus terbaik di Indonesia.