KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Para pedagang eks pasar panjang yang berada di bilangan Jalan Sorumba, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, enggan berpindah jualan di Pasar Sentral Wua-Wua Kota Kendari.
Pasalnya, harga los di Pasar Sentral Wua-Wua dianggap tinggi yang mengakibatkan para pedagang kembali berjualan dan bertahan di tempat semula, walaupun kios-kios mereka sudah pernah dilakukan penggusuran.
Padahal, pemkot Kendari sendiri sudah menawarkan agar para pedagang direlokasi ke Pasar Sentral Wua-Wua yang sudah direnofasi dengan penambahan jumlah los dan kios serta serta fasilitas lengkap untuk membuat para pedagang menjadi lebih baik.
Namun, oleh sebagian pedagang masih tetap bertahan dengan alasan pindah ke Pasar Sentral Wua-Wua belum menjadi prioritas. Alasannya, hanya terkait harga los yang sangat tinggi sehingga para pedangang kembali mendirikan kios dengan posisi bergeser (mundur ke belakang dari ruas jalan) atau menyewa kios yang sudah dibangun oleh pengembang dengan harga yang relatif murah.
Ipung Setiawan, salah satu pedangang pasar panjang, kepada MEDIAKENDARI.COM menuturkan bahwa saat ini untuk pindah ke Pasar Sentral Wua-Wua belum menjadi prioritas bagi kami, meski dia dan kawan-kawan kiosnya dilakukan penggusuran ulang setelah membangun kembali kios pasca dilakukan penggusuran oleh pemkot Kendari.
“Walaupun kios kami pernah digusur untuk dipindahkan ke Pasar Sentral Wua-Wua, namun setelah kami lihat ke sana harga los atau kios yang ditawarkan cukup tinggi dan ukurannya pun tidak terlalu besar. Selain tingginya harga yang mencapai harga puluhan juta, los itu juga sudah ada punya pemiliknya,” ungkapnya, Rabu (23/8/2017).
Saat ini, kata dia, hampir semuanya los yang ada di Pasar Sentral Wua-Wua sudah ada pemiliknya, sehingga para pedagang harus kembali berurusan dengan pemilik los (tangan kedua). Sementara, jika menyewa kios di pasar panjang ini, harga sewa per unit kios hanya kisaran Rp 10 juta.
“Harga kios di sini hanya Rp 10 juta saja, jika dibandingkan dengan harga kios di pasar sentral Wua- Wua yang puluhan juta lebih. Dengan harga sewa kios Rp 10 juta di sini cukup terjangkau bagi kami dan tidak dibatasi waktu, 24 jam bisa kami buka,” ucapnya.
Ipung menerangkan, bahwa posisi kios yang mereka tempati sekarang ini sudah bergeser mundur dari bekas kios yang mereka tempati sebelumnya.
Kata dia, kios lama tersebut telah digusur oleh pemkot Kendari. Sehingga suasananya tidak lagi menggangu arus lalu lintas di Jalan Sorumba ini.
“Sekarang ini para pengguna jalan yang melewati Jalan Sorumba, tidak perlu khawatir lagi dengan kemacetan yang diakibatkan oleh keberadaan kami di sini. Sekarang posisi kios yang kami tempati sudah agak jauh dari sempadan jalan aspal tersebut,” tukasnya.
Ipung juga berharap kepada pemerintah agar tidak lagi melakukan penutupan dan pengusuran Pasar Panjang.
“Kita siap untuk ditata atau diatur ulang lagi. Namun lokasinya tetap harus di Pasar Panjang karna di sinilah nadi perkonomian keluarga kami. Apalagi kami juga sudah memiliki pembeli yang menjadi pelanggan tetap, yang selalu datang berkunjung, ” pinta Ipung kepada pemkot Kendari untuk tidak menutup Pasar Panjang tersebut.