LASUSUA – Untuk mendukung kemandirian dan daya saing, Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencanangkan program Gerakan Tani Sejahtera Tahun 2018.
Bupati Kolaka Utara, Nur Rahman Umar mengungkapkan, gerakan tani sejahtera yaitu gerakan yang fokus melakukan pengembangan kakao berbasis inovasi, agar mendukung kemandirian dan daya saing daerah.
Ia melanjutkan, Pemda Kolut telah menyiapkan luasan lahan sekitar 78 Ribu hektar kebun kakao yang tersebar di 15 kecamatan. Lahan itu telah ada sejak dulu, namun dari jumlah tersebut, hanya terdapat 43 ribu hektar kebun kakao yang sudah tidak produktif lagi, sehingga lahan tersebut akan direvitalisasi dengan penanaman kembali.
“Selama tidak memproduksi 43 hektar tanaman kakao tersebut, Kolut kehilangan uang sekitar Rp 3,5 triliun per tahunnya,” ujar Nur Rahman, Senin (05/12).
Untuk menyukseskan program tersebut, Nur Rahman mengungkapkan, Pemda Kolut akan mengalokasikan dana di sektor perkebunan sebesar Rp 50 miliyar pada APBD Tahun 2018. Jumlah tersebut terbilang sangat meningkat bila dibandingakan dengan anggaran sebelumnya yang hanya berkisar Rp 7 miliar.
Selain itu lanjut dia, saat pemda Kolut sangat intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat, juga menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah maupun non pemerintah.
“Sekarang ini pemda sudah melakukan sosialisasi di 10 kecamatan, dengan tujuan untuk memberikan semangat dan motivasi kepada petani,” jelasnya.
Masih Nur Rahman, untuk mendukung suksesnya program gerakan tani sejahtera, Pemerintah Kolut mendapatkan bantuan bibit dari Menteri Pertanian sebesar dua ribu hektar bibit dari 43 hektar lahan.
Sementara, untuk memberikan edukasi terkait penanganan hama tumbuhan, Pemda Kolut menggandeng tiga profesor dari Fakultas Pertanian UNHAS Makassar.
“Ketiganya akan mendampingi petani mulai dari bibit, pemeliharaan sampai dengan penanganan hama tumbuhan,” beber Nur Rahman.
Alasan dasar Pemda memilih tanaman kakao, karena sekitar 80 persen masyarakat Kolut menggantungkan hidupnya pada perkebunan kakao.
“Untuk jangka pendeknya, pemda akan memprogramkan tanaman selah seperti jagung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” paparnya.
Menurut Nur Rahman, program gerakan tani sejahtera akan sukses karena memadukan kekuatan APBD, APBN serta Swadaya Masyarakat.
Jadi kalau program itu berhasil kita bangun, masyarakat bisa memproduksi kembali tanaman kakao agar kedepannya bisa lebih sejahtera dan sektor lainpun akan ikut terbangun kembali,” tutupnya.
Reporter: La Niati