KENDARI – Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Kendari selaku pengelola zakat diharapkan mampu mengembangkan syiar Islam.
Pemerintah Kota Kendari melalui Sekretaris Kota Kendari, Alamsyah Lotunani mengatakan, pemkot berharap agar Baznas Kendari dapat mengembangkan syiar Islam melalui zakat yang terorganisasi dengan baik.
“Baznas kota Kendari diharapkan dapat menjadi sebuah landasan yang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas ekonomi masyarakat yang berkarakter Islam, sehingga dapat tercapai suasana kehidupan yang damai dan sejahtera,” ungkap Alamsyah di Kantor Walikota Kendari, Kamis (28/12).
Katanya, selaku pemerintah Kota Kendari pihaknya menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya pendistribusian zakat oleh Baznas Kendari yang pada hari ini dilaksanakan.
“Saya yakin bahwa saudara-saudara sekalian yang menjadi pengurus Baznas Kota Kendari merupakan figur-figur terbaik yang tentunya diharapkan mampu membawa perubahan dan perbaikan yang signifikan yang lebih luas lagi bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Kota Kendari,” ucapnya.
Pendistribusian zakat pada hari ini, lanjutnya, merupakan momentum yang sangat berharga. Mengingat hal ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan, agar zakat dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Kota Kendari yang membutuhkan secara merata, sehingga tercapai tujuan zakat untuk memberdayakan umat Islam menuju masyarakat yang sejahtera.
“Oleh karena itu, saya juga berharap kiranya masyarakat Kota Kendari dapat ikut mendukung keberadaan Baznas dengan ikut menyalurkan zakatnya,” ujar Alamsyah.
Pihaknya juga senantiasa menjaga personalisme, kekompakan, kebersamaan, kejujuran, serta keikhlasan dalam menjalankan roda organisasi.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Kendari, Alimuddin K, melaporkan pendistribusian zakat, infaq, shadaqah periode keempat 2017 tanggal 28 Desember dengan jumlah dana terkumpul pada September sampai dengan November 2017 sebesar Rp 205.287.349.
“Dengan pendistribusian bantuan beasiswa qari qariah hafidh dan hafidzah berjumlah 70 orang Rp 35 juta. Bantuan kepada fakir miskin sebanyak 140 Rp 70 juta. Bantuan kepada Imam masjid dan guru BTQ 40 orang Rp 20 juta. Biaya khitaman masal sebanyak 70 orang Rp 14,6 juta. Bantuan modal usaha produktif sebanyak 20 orang Rp 20 juta. Bantuan kegiatan keagamaan (pendas PAI) Rp 5 juta. Bantuan kepada muallaf 15 orang Rp 7,5 juta. Bantuan perbaikan rumah korban kebakaran 1 orang Rp 7,5 juta. Dana operasional Amil 12,5% (UPZ dan pengurus Baznas) Rp 25,6 juta,” pungkasnya.
Reporter: Waty
Editor: Kardin