KENDARI – Akibat cuaca ekstrim yang terjadi di awal tahun 2018, Disperindag Sultra memprediksikan akan kembali terjadi inflasi di Januari ini.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Ali mengatakan, keadaan cuaca yang cukup ekstrim pada Januari 2018 dapat mengakibatkan inflasi.
“Kenapa saya memprediksikan bahwa akan terjadi Inflasi di Januari ini, karena kondisi iklim yang sudah mulai hujan dan angin yang tidak menentu dapat mempengaruhi nelayan untuk memperoleh tangkapan ikan, dan produksi sektor pertanian akibat cuaca ekstrim,” ujar Ali di ruang kerjanya, Senin (8/01).
Untuk di Sultra, kata Ali, sudah dua kelembagaan yang telah dibentuk oleh pemerintah yakni Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang ada di Provinsi Sultra maupun yang ada di Kabupaten atau Kota dan yang kedua yakni Satuan Tugas Pangan (Satgas Pangan).
Olehnya itu lanjutnya, pihaknya selalu berupaya menjaga stok beras dan penyaluran bahan pangan agar tetap stabil yang tentunya jika tidak, dapat mengganggu perubahan harga pangan di pasar dan dapat menimbulkan inflasi.
Ia juga menjelaskan, untuk 2018, Disperindag Sultra terus melakukan salah satu Tupoksinya yakni melakukan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat berdasarkan Peraturan Presiden tentang Penyimpanan dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok.
“Memang di awal Januari ini saya melihat ada gejala untuk terjadinya inflasi. Dimana ada dua komoditi penyumbang inflasi yang tinggi yakni beras dan ikan. Misalkan beras yang awalnya dijual seharga Rp 9.400 per Kilogram, namun sekarang sudah naik hingga Rp 10.600 per Kilonya,” ucapnya.
Kata Ali, lalulintas perdagangan tidak memberikan pengawasan yang ketat, dan kalau ikan, Sultra merupakan penghasil ikan terbesar, namun masih di distribusi ke luar daerah seperti Makassar dan kota lainnya.
“Makanya, banyak sekali ikan-ikan kita yang ke luar daerah, sehingga ini berdampak terhadap ketersediaan dan harga-harga akan cenderung naik. Kalau terjadi inflasi, kita berharap pada saat musim panen akan kembali normal,” pungkasnya.
Reporter: Waty
Editor: Kardin