KENDARI – Soal kasus penembakan yang dialami oleh Sarman dari Desa Tue-Tue Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu 14 Januari 2018 beberarapa waktu lalu, saat melakukan penghalangan terhadap kapal tongkang yang memuat alat berat PT Gerbang Multi Sejahtera (GMS) kini mendapat kecaman dan beragam tanggapan dari para Netizen.
Unggahan Facebook atas nama Andi Usman Muzakkir tiba-giba saja menjadi viral dan ramai oleh beragam tanggapan dari warga net. Pasalnya, unggahan tersebut mengangkat soal kasus penembakan seorang warga Konsel yang diduga dilakukan oleh aparat.
Dalam unggahannya, ia menuliskan, “Foto sepupu saya an. SARMAN kena tembak oleh aparat di paha Sabtu malam..,” tulisnya pada Minggu (14/1/2018).
Ia juga menuliskan dalam unggahannya kronologis yang dialami oleh Sarman. ,”kronologis… Maayarakat desa tue tue mempertahankan tanah leluhurnya dari ekslorasi tambang dgn menghadapi alat berat masuk ke desa mereka.. pihak tambang mengklaim telah membeli lahan dari masyarakat akan tetapi masyarakat tue tue tidak ada yg mereka menjual tanah mereka.. proses hukum sementara berjalan akan tetapi pihak tambang memaksakan mobilisasi alat berat mereka masuk ke lokasi.. percobaan mobilisasi ini sdh dilakukan 3 kali dan kali ke 3 inilah insiden terjadi. Dari kampung org (rantau) sy sangat prihatin dgn kondisi ini saudara saudara sy di sana hanya mempertahankan hak mereka dan kelangsungan isi perut mereka dan keluarganya.. masih adakah kepedulian pemerintah, LSM, dan LEMBAGA sosial kemasyarakan lainnya utk membantu masyarakat kecil.. krn saat ini mereka sdh tdk tau mau mencari perlindungan kemana krn yg harus melindungi dan mengayomi sdh mnghadiahi timah panas di pahanya.,” jelas Andi Usman Muzakkir dalam unggahan kronologisnya.
Atas unggahan tersebut, para Warga Net langsung membajirinya dengan berbagai tanggapan, Akun bernama Syamsul dalam komentarnya menuliskan, “Blm lg klw mreka(tambang) sdh mengexplorasi & eksploitasi lahan,mgkin tmbh parahmi lg yg dlakukan kpd masyrkt biasa.pdhl mreka dtue2(para kluargaq) cmn mmprthnkan hak mreka.,” katanya.
Sementara pemilik akun bernama Zain Udink berkomentar “Perlakuan aparat terhadap warga masyarakat desa tue2 sudah kelewat batas,” yang disambung pula oleh akun Tahir Irtha, “itulah indonesia,” terang mereka berdua.
Selain itu, pemilik akun Irpan menuliskan, “Tolak tambang,, hancur tanah kelahiran klw masuk tambang,” kemudian ditambah oleh akun Ramlin Drogba, “Kemana rakyat harus mengadu,kalau Pemerintah sendir mengizinkan penambangan.☺☺,” cetusnya.
Andi Usman Muzakkir menerangkan, dirinya akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan kejadian tersebut ke Lembaga Bantuan Hukum.
“InsyaAllah hari senin sy akan ke LEMBAGA BANTUAN HUKUM di kendari.. utk mencari solusi atas proses penembakan saudara kita sarman,” terangnya.
Unggahan Andi Usman Muzakkir tersebut sampai saat ini telah dibagikan sebanyak 99 kali dengan 167 reaksi dari warga net serta mendapat komentar hingga mencapai 203 netizen.
Redaksi
Yang disayangkan kalau perusahaan tsb belum mempunyai ijin operasional. Kok tidak dilarang atau ditangkap eee malah dikawal…