LASUSUA – Ratusan warga Kecamatan Batu Putih Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) melakukan penyerangan ke kantor Komisi Pemilhan Umum (KPU) Kolut, sekitar Pukul 09:00 Wita, Kamis (15/2/2018).
Dari pantauan awak media, warga terlibat bentrok dengan aparat keamanan yang dipicu pelemparan batu ke arah petugas TNI dan Polri, hingga mengundang aparat melakukan tembakan gas air mata.
Gelombang protes oleh warga ke kantor KPU muncul lantaran Ketua KPU Kolut dinilai menyalahi prosedur atau UU dengan menggerakkan anggota komisioner dan staf KPU untuk melakukan sosialisasi salah satu Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra di Wilayah Kolut.
Karena aksi protes dan kedatangan para warga tidak disambut dengan baik oleh KPU, sehingga massa memblokade dan menutup jalan trans Sulawesi yang mengakibatkan jalan tersebut macet total serta menerobos barisan polisi dengan batu dan balok yang sudah dipersiapkan oleh warga. Tak ayal lagi dentuman senjata aparat beberapa kali mengguncang di udara.
Kabag Ops Polres Kolut, AKP Irawan Tahir yang memimpin barisan terpaksa menerjunkan satu pleton dari satuan anti huru-hara, karena warga yang tiba-tiba melakukan pelemparan Bom Molotov yang nyaris membakar anggotanya.
Aksi kejar-kejaran pun tak terelakkan untuk menangkap para pembuat rusuh, sehingga beberapa warga berhasil ditangkap dan dilumpuhkan dengan peluru karet .
“Gambaran tersebut di atas hanya sebuah simulasi oleh jajaran Polres Kolut bersama TNI dalam menghadapi situasi sulit yang kemungkinan terjadi dalam tahap penyelenggaraan Pilgub mendatang,” ungkap Irawan usai simulasi di halaman Malpores baru Kolut.
Dalam pengamanan Pilkada di tahun ini, lanjut Irawan, Polres Kolut sangat siap dalam pengamanan Pilgub tersebut.
“Kekuatan kami 293 personil, 2/3 atau 195 siap kami terjunkan, itupun belum penambahan dari BKO Polda untuk mengamankan pilgub mendatang,” janjinya.
Karena itu, Irawan Tahir berharap dalam tahapan Pilgub berjalan tertib dan damai sehingga masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya tanpa ada kendala atau jenis pelanggaran sekecil apapa pun.
“Dalam simulasi ini kami mengumpulkan massa lebih banyak, satu water canon, dari damkar ikut terlibat dalam uji coba dan simulasi ini berlangsung kurang lebih 2 jam lamanya,” tutupnya.
Reporter: Bahar
Editor: Jubirman