FEATUREDSULTRAWAKATOBI

Marah Diberitakan, Oknum Pendamping Desa di Wakatobi Ancam Wartawan

666
×

Marah Diberitakan, Oknum Pendamping Desa di Wakatobi Ancam Wartawan

Sebarkan artikel ini

WANGSEL – Salah satu Pendamping Desa (PD) di Wangiwangi Selatan (Wangsel), Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Hasriadi mengancam akan melaporkan awak media terkait pemberitaan yang menyebut salah satu PD sebagai narasumber yang enggan menyebut namanya terkait dugaan penyalahgunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).

Awalnya jurnalis Mediakendari.com memberitakan dugaan penyalahgunaan ADD/DD dengan berbagai macam program titipan kepada para Kades. Narasumber berita tersebut adalah salah satu Pendamping Desa (PD) di Wakatobi. Namun oknum PD tersebut tidak ingin memberikan namanya.

[Baca Juga: PD Minta KPK serta BPK Tinjau Penggunaan ADD dan DD pada 75 Desa di Wakatobi]

Hal itulah yang membuat Hasriadi mengancam akan melaporkan Wartawan Mediakendari.com ke Polres Wakatobi jika narasumber tersebut bukan PD. Hasriadi juga membantah UU PERS Nomor 40 tahun 1999 tetang hak tolak mengungkapkan nama narasumber yang tak mau diberitakan namanya. Hasriadi juga mengaku bahwa ia adalah mantan Wartawan.

“Siapa narasumber yang tak mau sebut namanya dari PD itu. Jangan sampai dia bukan PD tapi mengaku PD. Sebab kami di Wangiwangi sini ada enam PD, mereka semua mengaku tidak pernah bicara sama wartawan. Kenapa susah sekali kamu bilang namanya?,” desak Hasriadi kepada wartawan Mediakendari.com, pada Kamis (15/2/2018) melalui via telepon.

Namun awak Mediakendari.com tak mau memberikan nama narasumber dari salah satu PD tersebut sebab menyalahi UU dan Kode etik PERS.

“Saya tidak bisa sebut namanya soalnya dia tidak mau sebut namanya. Kalau saya sebut, berarti saya melanggar kode etik. Jadi kalau mau klasifikasi silahkan, supaya kita beritakan,” ucap wartawan media ini.

Akan tetapi Hasriadin selalu memaksa dan mengancam awak media ini.

“Jika tidak terbukti dia itu PD, saya akan laporkan kamu ke Polres. Saya mantan Wartawan juga,” ancam Hasriadi.

Hasriadin juga melarang Mediakendari.com mencantumkan nama Kabid P3AMD, Sarimu besama salah satu Kabid di Dinas Keuangan, Aliana dalam pemberitaan kemarin.

“Kenapa kamu tulis namanya Sarimu dengan Aliana dalam beritamu,” marahnya kepada kru media ini.

Redaksi

You cannot copy content of this page