KENDARI – Pernyataan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (JK) saat menghadiri acara Pelantikan Pengurus Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Minggu (11/03/2018) menuai banyak kecaman.
JK menyebutkan bahwa HMI pantas disetarakan dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah dengan diangkatnya Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional.
Atas pernyataan tetsebut, kecamanpun hadir dari beberapa kalangan, Salah satunya adalah Ketua Komisariat PMII Universitas Halu Oleo, Adryan Nur Alam.
Ia mengatakan, JK yang juga merupakan tokoh bangsa, Seharusnya tidak perlu mengeluarkan statement tersebut, karena itu adalah Bomerang untuk dirinya sendiri.
“Pak JK adalah warga NU, namun justru merendahkan marwah NU di khalayak ramai, saya sangat menyayangkan apa yang telah dikatakan oleh Pak JK,” kata Adryan saat ditemui di Sekretariatnya, Senin (12/3/2018).
Adryan juga menekankan terhadap kekhawatiran yang akan terjadi oleh organisasi kepemudaan setingkat HMI yang didirikan oleh warga NU (PMII) ditakutkan akan menimbulkan ketegangan terhadap dua OKP tersebut.
“Saya harapkan pak JK segera meminta maaf atas pernyataan yang telah dikeluarkannya terhadap warga NU, karena jika tidak, warga NU (PMII, red) pasti akan melakukan protes besar-besaran,” tegasnya.
Menurur Adryan, ketika mengatakan HMI setara dengan NU yang notabenenya Ormas terbesar di Indonesia, JK harus kembali melihat sejarah kebelakang agar tidak keliru mengeluarkan statement.
“Kok organisasi kelas mahasiswa disetarakan dengan organisasinya para Ulama dan Kyai,” tutup Adryan.