BAUBAU – Kinerja Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terhadap 18 oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat politik praktis beberapa bulan lalu mulai tidak jelas.
18 ASN yang mayoritas merupakan pejabat tersebut dijerat dan direkomendasikan Panwaslu Baubau sejak Desember 2017 lalu akibat drama maulid Nabi Muhammad di Kelurahan Bukit Wolio Indah (BWI) Kecamatan Wolio. Penindakan Panwaslu itu pun banyak menyita perhatian publik.
Hanya saja, kinerja itu nampaknya bakal tercoreng. Setelah sanksi terkait ASN tersebut coba ditelurusi kembali, Panwaslu Baubau justru cuek dan terkesan mengabaikan kelanjutan hal itu.
Ketua Panwaslu Baubau, M Yusran Elfargani saat coba dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan melalui pesan WhatsApp memilih bungkam.
Hal sama juga terjadi kepada Koordinator Divisi, Hukum, Penanganan Pelanggaran, Penyelesaian Sengketa Panwaslu Baubau, Waode Frida Vivi Oktavia juga ‘membisu’ alias tidak berkomentar.
Sementara, saat konfirmasi terakhir, Panwaslu mengaku telah menerima tembusan surat KASN yang merekomendasikan sanksi empat oknum ASN, di mana tiga diantaranya dari Pemkot Baubau. Empat oknum ASN dimaksud di luar dari 18 ASN tersebut.
BACA JUGA: Gugatan Kaisar Ditolak, Panwaslu Baubau: Kalau Belum Puas Silahkan ke PTUN
“Seperti apa sanksinya kita serahkan kepada pembina kepegawaian Pemkot Baubau. Eksekusinya tergantung mereka,” ucap Yusran Elfargani saat dikonfirmasi disalah satu hotel di Baubau, Rabu 07 Februari 2018 lalu.
Ia menegaskan, pihaknya akan mengawal rekomendasi KASN tersebut sampai adanya sanksi.
Jika tidak, pihaknya terpaksa bakal menyurat kembali ke KASN dan menyampaikan bahwa Pemkot tidak melakukan penindaklanjutan.
Sedang, Asisten III Setda Baubau, Armin menuturkan, Pemkot juga belum menerima rekomendasi KASN atas 18 ASN oleh Panwaslu Baubau.
“Kami belum ada rekomendasi 18 ASN yang termasuk dengan nama saya itu. Yang diterima Pemkot baru tiga ASN, di luar 18 orang tersebut,” akui Armin saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (26/3/2018).
Berikut, daftar 18 ASN yang dijerat menghadiri Maulid Nabi di BWI:
- Sahirun (Kadis Dukcapil)
- La Ode Aswad (Asisten I)
- Muhammad Salim (Kadis PU)
- Syamsul Bahri (Kadis Koperasi)
- Bahara (Kadis Pertanian)
- Armin (asisten III)
- Zarta (Kadis Ketenagakerjaan)
- Rahmat Tuta (Kasat Pol PP)
- Asmaun (Kepala BKPSDM)
- La Ode Muslimin Hibali (Kepala BPBD)
- Abdul Fatar (Kepala BPKAPD)
- Roni Muhtar (Kadis Perhubungan)
- La Ode Sarafa (Kadis Ketahanan Pangan)
- Sadidi (Plt Kadis Kelautan dan Perikanan)
- Irsyad Cahyadin (Kasubag Protokoler Setda)
- Seniwati (Lurah BWI)
- Amiruddin (Mantan Kadis Kelautan)
- Beatriks Tantu (Staf Dinas Ketenagakerjaan)