SULTRAFEATUREDKOLAKA TIMUR

Kembangkan Kakao Organik, Bupati Koltim dan BI Resmikan Laboratorium Mini MA 11

680
×

Kembangkan Kakao Organik, Bupati Koltim dan BI Resmikan Laboratorium Mini MA 11

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Dalam rangka menjadikan Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) sebagai penghasil Kakao unggul di tingkat nasional, hari ini, Selasa (27/3/2018), Bupati Koltim, Tony Herbiansyah bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meresmikan Laboratorium Mini MA 11 di Desa Tinete Kecamatan Aere Kabupaten Kolaka Timur.

MA 11 merupakan teknologi untuk mendekomposisi unsur tanah sehingga menjadi lebih subur. Dalam konsep MA 11 menganut prinsip Zero to Zero (Zero Waste), dimana sisa limbah dari satu sistem produksi akan menjadi input dalam sistem produksi lainnya.

Menurut Tony, teknologi MA 11 akan memberikan banyak keunggulan, selain menghasilkan biji Kakao yang bebas dari penggunaan zat kimia berbahaya, petani juga akan lebih efisien dalam kegiatan budidaya.

“MA 11 memiliki beberapa kelebihan selain cepat tumbuh, buah yang dihasilkan juga lebih besar,” ujar Tony dalam sambutannya.

Menurutnya, Kakao merupakan komoditas andalan Koltim dengan luas lahan mencapai 69 ribu Hektare dan melibatkan kurang lebih 28.500 petani sehingga keberadaanya sangatlah penting.

Sebagaimana diketahui di tingkat nasional Sultra merupakan salah satu penghasil kakao terbesar.

BACA JUGA: Forum SKPD, Bupati Koltim: Perencanaan dan Penganggaran Harus Sesuai Visi Misi

Ia menuturkan, pada tahun ini Koltim akan memperoleh bantuan bibit untuk lahan seluas 3.500 Ha dari Pemerintah Pusat. Oleh karenanya Tony berharap agar para petani dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan dengan baik.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sultra, Minot Purwahono dalam kesempatan tersebut menyampaikan, MA 11 dapat diaplikasikan tidak hanya untuk tanaman Kakao, namun juga untuk komoditas tanaman lain bahkan untuk campuran pakan ternak maupun ikan.

“Oleh karenanya pada tahun ini, BI akan membangun kandang ternak komunal untuk melengkapi sarana laboratorium mini yang telah dibangun,” ungkap Minot.

Minot berharap nantinya warga Desa Tinete benar-benar sudah mampu untuk menerapkan konsep pertanian terintegrasi di mana limbah ternak akan diolah menjadi pupuk dan limbah Kakao dapat diolah untuk campuran pakan ternak.

Dalam kesempatan peresmian tersebut, Bupati Koltim menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas komitmen dan konsistensi Bank Indonesia dalam mengembangkan komoditas Kakao di wilayahnya.

Peresmian laboratorium mini MA 11 dan pembangunan kandang ternak komunal dari Bank Indonesia di Desa Tinete tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Pemkab Koltim, Pemprov Sultra dan Bank Indonesia serta pihak terkait tentang Pengembangan Kawasan Budidaya dan Industri Kakao Terintegrasi dengan Peternakan yang di tandatangani pada 17 April 2017 lalu.

Reporter: Waty
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page