KENDARI – Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sultra, Ir Hugua telah melakukan promosi tingkat nasional, serta menjalin kemitraan dengan 170 negara, seperti sukses dilakukan di Wakatobi.
Selain melakukan promosi ditingkat Nasional, langkah yang diambil oleh sosok Insinyur asal Wakatobi ini adalah meningkatkan mutu pelayanan berkualitas. Mantan Bupati Wakatobi dua periode ini juga menjelaskan, PHRI adalah seperti orang tua daerah Sultra, tentunya wisatawan harus diberikan pelayanan yang baik.
“Tentu PHRI sebagai tuan rumah harus menyediakan ruang tamu dan kamar tidur yang baik. Serta dapur yang bagus dan makanan yang enak. Artinya, Sulawesi Tenggara memiliki banyak tempat wisata yang harus kita kembangkan,” jelas Hugua, Jum’at (30/3/2018).
“Kalau PHRI tidak ada, maka Sultra akan alami kendala dalam peningkatan pariwisata. PHRI merupakan organisasi yang nirlaba dan bekerja ril di lapangan. Jadi kehormatan Sultra perpegang pada PHRI. Kita berharap pemerintah menciptakan iklim yang kondusif. Kami bertanggung jawab untuk memperbanyak jumlah kunjungan wisatawan,” katanya.
BACA JUGA: Rakerda PHRI 2018, Hugua yakin Peningkatan Pariwisata Sultra Picu Pertumbuhan Ekonomi Baru
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Syahruddin Nurdin, melalui Kabid Promosi, Dinpar Sultra, Trisman Balagi menjelaskan, berkat PHRI, Sulawesi Tenggara dikenal sebagai surganya pariwisata di seluruh Indonesia.
“Tentu kami dari Dinas Pariwisata Provinsi Sultra mendukung dan berupaya agar daerah kita yang dikenal memiliki keunggulan destinasi ini dapat kunjungan wisatawan. Keunggulan daya tarik khususnya bagi destinasi pariwisata yang layak dan pantas untuk ditampilkan dan dipromosikan di Indonesia maupun negara luar,” ungkap Trisman.
Kemudian untuk memabangun pariwisata, kata Trisman, Sulawesi Tenggara membutuhkan tiga hal yakni, aksesibilitas, amelitas dan atraksi.
“Kehadiran PHRI di Sulawesi Tenggara sangat banyak membantu dalam membangun pariwisata. Melalui tangan PHRI inilah sehingga apa yang menjadi aset di Sultra dapat dikenal di mancanegara. Apalagi pak Hugua sudah punya banyak mitra kerja di 170 Negara di dunia,” ucapnya
Sementara menurut Ketua DPRD Provinsi Sultra, Abdurahman Saleh, berbicara soal pariwisata tidak hanya melalui satu sektor, akan tetapi harus dibarengi dengan multi sektor.
“Artinya harus ada kebijakan yang kompak. Adanya Rakerda PHRI Sultra 2018 ini ada kesenambungan dan rasa tanggung jawab bersama dengan cara melakukan jaringan Networking internasional, tapi kearifan lokal tetap kita pertahankan. Distulah dibutuhkan kerja sama yang baik antara PHRI, Dinas Pariwisata, Pemerintah dan DPR,” tutupnya.