KENDARI – Anggota Komisi IX DPR RI bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mensosialisasikan kepada masyarakat terkait Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Anggota Komisi IX DPR RI, Tina Nur Alam mengatakan, pelaksanaan Germas harus dimulai dari keluarga, dikarenakan bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian serta proses pembelajaran hingga membentuk kemandirian.
Ia menjelaskan, Germas merupakan suatu tindakan sistematis terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berprilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
“Sebagai masyarakat Sultra dan sebagai anggota DPR RI komisi IX yang memang membidangi bidang kesehatan, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Sultra terkhusus masyarakat Kota Kendari harus kita sukseskan gerakan masyarakat hidup sehat dengan beberapa poin,” ujarnya saat diwawancarai usai kegiatan di salah satu hotel Kota Kendari, Rabu (09/05/2018).
BACA JUGA: Tina Nur Alam, Kartini Asal Sultra yang Berjuang di Senayan
Ia menuturkan, terkait poin-poin yang perlu dilakukan dengan memulai Germas minimal melakukan kegiatan 30 menit setiap hari.
“Rutin mengonsumsi makan buah dan makan sayur, tidak merokok, tidak minum alkohol, membersihkan lingkungan serta menggunakan jamban sehat dan memeriksakan kesehatan diri minamal enam bulan sekali secara rutin,” urainya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Kendari, Sulkarnain K mengatakan, Germas dapat menurunkan beban penyakit menular dan tidak menular baik berupa kematian kecacatan, terjadinya penurunan produktivitas dan beban pembiayaan pelayanan kesehatan.
“Melalui Germas kita galakan cinta sehat sejak dini dan pembangunan kesehatan dilakukan melalui Germas,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Kendari telah membuat kebijakan untuk pelaksanaan Germas di masyarakat melalui peningkatan aktivitas fisik, perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi.
“Jadi, kami telah membuat kebijakan untuk pelaksanaan Germas di masyarakat melalui peningkatan aktivitas fisik, perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi,” tutupnya.
