RAHA – Indri, warga Desa Parigi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, geram dengan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raha.
Betapa tidak, saat ia hendak membawa ayahnya memasuki ruang UGD untuk mendapatkan perawatan medis, pada Rabu (1/8) sekitar pukul 15:45 Wita, ia tidak dilayani akibat tidak adanya dokter jaga.
Sementara kondisi ayahnya sedang kritis akibat mengidap penyakit stroke hingga setengah dari anggota tubuhnya tidak dapat berfungsi. Saat memasuki UGD bukanya ditangani dengan cepat, ia malah ditelantarkan dalam mobil ambulance yang ditumpanginya.
Sedangkan perawat yang sedang bertugas juga kebingungan untuk memberi tindakan pada pasien karena dokternya tidak masuk piket.
“Kenapa ada rumah sakit begini kah? Kita ini dari jauh sana sampe kesini bukannya dapat perawatan malah ditelantarkan begini,” kesal Indri saat ditemui dalam mobil ambulance bersama ayahnya di depan ruang UGD, Rabu (1/8).
Sekitar kurang lebih setengah jam belum juga dilayani, Indri memutuskan untuk membawa kembali ayahnya pulang ke rumahnya di Desa Parigi.
“Daripada dia kenapa kenapa disini bapakku, lebih baik saya bawa pulang kampung,” keluh Indri dengan nada geram sembari meneteskan air mata.
Sementara itu, Direktur RSUD Raha, Agus Santoso membenarkan jika dokter yang harusnya bertugas saat itu tidak masuk.
“Belum diketahui pasti apa penyebabnya hingga dokternya tidak masuk, tapi saya sudah panggil mereka datang ke rumah sakit untuk menjelaskan alasannya,” terang Agus Santoso.