KENDARI – Kepala Divisi Regional (Divre) Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Kusmiawan, SP mengungkapkan, stok beras di Sultra masih bisa bertahan hingga akhir tahun 2018.
“Untuk stok beras Bulog perhari ini masih ada 16 ribu ton. Stok tersebut bisa mencukupi hingga akhir tahun ini, sehingga masyarakat tidak perlu ragu dengan ketersediaan stok beras di Bulog Sultra,” ungkap Kusmiawan saat ditemui diruang kerjanya, Senin (13/08/2018).
Dia mengatakan, dari segi ketahanan beras, pihaknya memiliki beras yang berkualitas dengan kadar air sesuai standart, maka bisa bertahan hingga 4 sampai 6 bulan pasca panen.
Lanjutnya, stok yang aman pun akan meredam kenaikan harga beras yang terjadi dipasar. Apalagi, pemerintah juga sudah menyiapkan program operasi pasar untuk meredam gejolak harga pangan.
“Stoknya cukup dan Bulog sudah menyiapkan perangkat operasi pasar jadi kita tidak melihat ada masalah persoalan pangan. Sekarang itu Bulog punya stok kurang lebih 16 ribu ton, dan ini panen masih berjalan di beberapa daerah, jadi pada akhir tahun kita melihat stok Bulog itu di atas 16 ribu ton,” ujarnya.
Katanya, Bulog diharapkan dapat menyerap beras dari petani sebanyak 30 ribu ton sesuai kapasitas gudang, dan angka tersebut merupakan target yang ditetapkan pemerintah untuk provinsi Sultra.
“Sejauh ini, kami telah menyerap sebanyak 10 ribu ton beras, ditambah stok yang masih ada yakni sebanyak 6 ribu ton. Makanya kita jumlahkan, stok sekarang masih ada 16 ribu ton beras di gudang Bulog Sultra,” ucapnya.
Ia menambahkan, presentase penyerapan beras memang masih dibawah target dari yang ditentukan.
“Baru sekitar 38 persen target penyerapan beras yang dilakukan oleh Bulog Sultra.
Kendala selama penyerapan beras petani kemarin, kita punya syarat tertentu dari segi kandungan kadar air dari beras tersebut, agar berasnya tetap kelihatan fress dan bertahan,” pungkasnya.(a)