KENDARI – Kantor Pertanahan Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) meraih penghargaan sebagai Unit Kerja Daerah dengan kinerja dan pelayanan terbaik tahun 2018, dari Badan Pertanahan Nasional.
Kepala Kantor Pertanahan Kolut, Suangto menjelaskan, penghargaan tersebut diterima jajarannya karena berhasil menerapkan pelayanan berbasis kekeluargaan di Kantor Pertanahan Kolut.
“Kantor BPN Kolut bisa juara nasional karena manajemen layanan yang saya terapkan itu manajemen kekeluargaan, dan kebersamaan,” jelas Suangto pada mediakendari.com, Minggu (2/12/2018).
Menurutnya, manajemen kekeluargaan ini merupakan pola layanan yang cocok dengan masyarakat Kolut yang umum berprofesi sebagai petani.
“Jadi yang saya rangkul dalam pola layanan berbasis kekeluargaan ini tidak hanya jajaran pegawai Kantor Pertanahan Kolut saja, tetapi juga masyarakat sebagai objek layanan,” tambahnya.
Sehingga, lanjutnya, hal ini berdampak langsung pada peningkatan partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk mensertifikatkan bidang tanahnya, maupun layanan lain di Kantor Pertanahan.
“Dibandingkan dengan daerah lain, pelayanan di Kantor Pertanahan Kolut cukup kecil, yakni berada pada kisaran lima setiap bulannya, tidak seperti Kota Kendari yang mencapai ribuan setiap bulannya, ” ujar bapak bertitel Magister Hukum ini.
Namun demikian, meskipun pelayanan relatif kecil, tapi kualitas layanan di Kantor Pertanahan Kolut, tetap prima dan penuh inovasi, salah satunya dengan prinsip layanan yang berbasis kekeluargaan dan bukan birokratis yang cenderung kaku.
“SDM kami sebenarnya cukup minim, yakni ASN hanya 26 orang dan ditambah Pegawai Tidak Tetap atau Magang sebanyak 16 orang,” ungkapnya.
Namun demikian, meski digawangi dengan jumlah pegawai yang ramping, kinerja dan prestasi di Kantor Pertanahan Kolut selalu bisa memenuhi target yang ditetapkan.
Untuk program yang Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) Tahun 2018, Kantor Pertanahan Kolut telah merampungkan sertifikat sebanyak 2300 lembar untuk kategori Non Lintas Sektoral (Lintor).
sedangkan untuk Lintor, Pertanian sebanyak 500 lembar, Nelayan sebanyak 100 lembar, dan Usaha Kecil Menengah (UKM) sebanyak 100 lembar.
“Jadi keseluruhannya sebanyak 3000 lembar, dan target itu sudah selesai sejak Mei 2018, kegiatan PTSL itu,” pungkasnya.
Laporan : Redaksi
