Kabar Militer – Demi bisa mempertahankan kedaulatan sebuah bangsa, pemerintah di tiap negara pasti menggelontorkan dana untuk memperkuat pasukan militernya dengan senjata canggih. Biaya militer ini biasanya diambil dari pendapatan domestik bruto (PDB) negara tersebut.
Ada beberapa negara yang anggaran militernya memakan porsi yang besar dalam PDB. Biasanya negara ini rela menggelontorkan porsi PDB yang besar karena negara tersebut tengah menghadapi konflik atau terancam kedaulatannya.
- Yordania
Populasi: 8,2 juta orang
Jumlah anggaran militer: 4,65 persen dari PDB
Pemerintah Yordania menaikkan porsi anggaran militer dalam rangka mempertahankan diri dari serangan kelompok teroris ISIS. Usia minimal bagi pria Yordania untuk bergabung bersama militer adalah 17 tahun.
- Azerbaijan
Populasi: 9,9 juta oranng
Jumlah anggaran militer: 4,7 dari PDB
Pria berusia 18 hingga 35 tahun harus ikut wajib militer di negara ini selama 12 hingga 18 bulan lamanya. Salah satu konflik militer yang terus terjadi adalah perebutan wilayah Nagorno-Karabakh dengan Armenia.
- Israel
Populasi: 8,2 juta orang
Jumlah anggaran militer: 5,69 persen dari PDB
Posisi kelima ditempati oleh Israel.
Pria dan wanita harus ikut wajib militer. Meski demikian pria memiliki kewajiban lebih lama di militer yakni 32 bulan.
- Arab Saudi
Populasi: 28,2 juta orang
Jumlah anggaran militer: 7,98 persen dari PDB
Pada Bulan Mei lalu, Pemerintah Arab Saudi menandatangani kesepakatan senilai US$ 110 miliar dengan Amerika Serikat terkait pembelian senjata.
- Oman
Populasi: 3,4 juta orang
Jumlah anggaran militer: 8,61 persen dari PDB
Sekutu terdekat Oman dalam bidang militer adalah Inggris. Pemerintah Inggris menjual senjata senilai 2,5 miliar pound sterling pada Oman di tahun 2013.
- Irak
Populasi: 38,1 juta
Jumlah anggaran militer: 8,7 persen dari PDB
Keanggotaan militer di Irak terbuka bagi mereka yang berusia 18 hingga 40 tahun. Usia rata-rata tentara Irak adalah 19,9 tahun.
- Sudan Selatan
Populasi: 12,3 juta orangJumlah anggaran militer: 10,32 persen dari PDB Peringkat pertama ditempati oleh negara di Benua Afrika, Sudan Selatan. Negara ini mengizinkan anak-anak untuk masuk dalam militer. UNICEF memperkirakan, ada 17 ribu anak-anak sudan yang terlibat dalam perang saudara yang bermula di 2013.
Sumber : Liputan 6.com