NASIONALPOLISI

76 Titik Jaringan Polri Hidupkan Harapan, Warga Menangis Saat Koneksi Pertama Terhubung

22
×

76 Titik Jaringan Polri Hidupkan Harapan, Warga Menangis Saat Koneksi Pertama Terhubung

Sebarkan artikel ini
76 titik jaringan internet darurat telah berhasil dipasang di kawasan terdampak bencana.

JAKARTA, MEDIAKENDARI.com – Di tengah kepanikan, kehilangan, dan desa-desa yang terputus dari dunia luar akibat banjir bandang dan longsor di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh, Polri bergerak cepat membuka kembali jalur komunikasi masyarakat.

Per 6 Desember 2025, total 76 titik jaringan internet darurat telah berhasil dipasang di kawasan terdampak bencana, menghadirkan kembali harapan yang sempat tenggelam bersama gelombang lumpur.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa pemasangan jaringan ini dilakukan sebagai upaya prioritas Polri dalam memastikan masyarakat dapat segera memberi kabar kepada keluarga.

“Setiap menit sangat berarti bagi warga di lokasi bencana. Polri memastikan mereka bisa kembali terhubung dengan keluarga, karena ketenangan itu penting untuk pemulihan,” kata Brigjen Trunoyudo, Sabtu (6/12/25).

Di tenda pengungsian Polres Agam, Masjid Raya Baing Nag Batipuh Selatan, hingga Pos Pengungsian SDN 05 Kayu Pasak Palembayan, suasana haru terjadi berulang kali. Begitu jaringan internet diaktifkan, warga langsung mengangkat ponsel yang selama ini tak berdaya tanpa sinyal.

Detik berikutnya, suara panggilan video memenuhi udara. Beberapa tertawa, beberapa langsung bersujud, sementara sebagian lainnya menangis terisak.

Salah satu momen paling menyentuh datang dari seorang ibu pengungsi yang akhirnya dapat berbicara dengan anaknya di Medan setelah berhari-hari tanpa kabar. Ketika personel Polri menanyakan siapa yang ia hubungi, matanya berkaca-kaca.

“Sama anak saya. Alhamdulillah, sudah bisa terhubung lagi,” ujarnya lirih sambil menahan haru.

Bagi para pengungsi, internet bukan sekadar fasilitas digital. Di tengah bencana, ia berubah menjadi obat rindu dan titik awal pemulihan mental.

Brigjen Trunoyudo mengungkapkan bahwa 76 titik tersebut dipasang di lokasi-lokasi kritis yang selama ini gelap sinyal. Proses pemasangan bukan hal mudah. Banyak perangkat harus dipanggul manual karena jalan tertutup longsor.

Sebagian personel bahkan berjalan kaki menempuh rute ekstrem untuk memasang antena di titik-titik terpencil.

“Begitu jaringan menyala, semua warga langsung bisa mengabarkan kondisi mereka. Informasi cepat dan akurat sangat menentukan langkah penanganan darurat,” tegasnya.

Seluruh layanan internet ini dipastikan 100 persen gratis, tanpa pungutan apa pun. Selain membantu warga, jaringan tersebut juga mempercepat pengiriman data dan koordinasi kepada pemerintah serta tim SAR di lapangan.

Distribusi Jaringan: 76 Titik Hidupkan Komunikasi

ACEH — 36 Unit:

Aceh Tamiang (5), Aceh Timur (2), Langsa (2), Aceh Tengah (2), Bener Meriah (1), Ditlantas Polda Aceh (1)

SUMATERA UTARA — 32 Unit:

Taput (2), Tapsel (2), Sibolga (3), Tapteng (8), Langkat (4), serta sejumlah titik Polres/Polsek lainnya

SUMATERA BARAT — 8 Unit:

Polda Sumbar (1), Polres Agam (2), Polres Padang Panjang (3), Polres Solok Kota (2)

Di akhir keterangannya, Brigjen Trunoyudo menegaskan komitmen Polri dalam memastikan jalur komunikasi pulih sepenuhnya.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendirian. Setiap jaringan internet yang terpasang adalah jembatan harapan. Polri akan terus bekerja sampai seluruh kebutuhan komunikasi dan bantuan benar-benar pulih,” ujarnya.

Di tengah kesedihan dan kerusakan berat, hadirnya sinyal kembali menjadi secercah cahaya. Dan di 76 titik itulah, harapan perlahan hidup kembali.

You cannot copy content of this page