KONAWE, mediakendari.com – Polemik pengusulan calon PJ Bupati Konawe ke Kemendagri sepertinya makin riuh di internal PAN Konawe. Mengapa tidak, Ardin yang menjawab polemik tersebut berpendapat bercabang. Pasalnya, Ardin terindikasi mengabaikan rekomendasi separtainya yang ada di Fraksi DPRD Konawe mengusng Sekda Konawe, Ferdinand Sapan masuk di tiga besar nama yang dikirm ke Mendagri malah memilih usulan nama yang disedorkan dari DPW PAN Sultra maupun DPP PAN.
Rilis yang diterima media ini menyebutkan, Ketua DPRD Konawe, Ardin membantah tudingan dari internal PAN Konawe bahwa rekomendasi pengusulan tiga nama calon PJ Bupati Konawe yang telah berada di meja Mendagri bukan sepihak, melainkan lebih memilih mendengarkan petunjuk dari DPW PAN Sultra dan DPP PAN.
Menurut Ardin, pengusulan Penjabat Bupati Konawe telah dilaksanakan sesuai mekanisme dan regulasi yang tertuang dalam Surat dari Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) No : 110. 1. 2.3/3736/ SJ tertanggal 21 Juli 2023 dan Permendagri no 4 tahun 2023 tentang pengusulan Penjabat Gubernur, Penjabat Walikota dan Penjabat Bupati.
“Seluruh tahapan pengusulan regulasi PJ Bupati telah kita lakukan sesuai dengan regulasi, adapun keputusan siapa yang datang itu menjadi kewenangan Kemendagri,” ujar Ardin, Minggu, (13/8/2023).
Ardin menerangkan bahwa dalam proses pengusulan calon PJ Bupati Konawe, telah melakukan komunikasi dan kordinasi ke tingkat DPD, DPW dan DPP PAN.
Ardin bilang, sesuai arahan DPW dan DPP PAN sangat tegas, dimana dalam araha yang ia terima agar DPRD Konawe mengusulkan Tiga nama dan bukan tunggal seperti yang mereka sebutkan di beberapa media. “Bahkan usulan Waketum DPP PAN Yandri Susanto dan Viva Yoga Mauladi itu ada nama Syahrir Abdul Rauf,” ungkap Ardin.
Terkait tudingan dirinya tidak loyal terhadap Partai PAN Konawe, yang tidak mengakomodir usulan kepentingan Partai berlambang Matahari terbit dari konawe, justru berbalik arah. Dirinya menyebut, ada oknum yang sengaja merekayasa agar menjadi polemik supaya dirinya dilengserkan dari Ketua DPRD Konawe.
“Polemik yang muncul hanyalah akal-akalan. Itu supaya saya digantikan dari Ketua DPRD Konawe,” ujarnya.
Ardin bilang, makin riuhnya pengusulan PJ Bupati Konawe, itu disebabkan ulah Fahri Pahlevi Konggoasa sebagai ketua DPD PAN Konawe yang tidak melakukan mekanisme dan menjalankan organisasi dengan benar. Parahnya, Fachry bahkan tidak mengindahkan keinginan DPW PAN Sultra dan DPP PAN yang terlibat mengajukan nama-nama Pejabat yang akan diusulkan ke Mendagri.
Ditempat terpisah, seperti dalam rilis, Ketua POK DPW PAN Sultra, Sukarman menyebutkan DPD PAN Konawe memaksakan kehendak tanpa mau mendengarkan masukan baik dari DPW maupun DPP. Sehingga apa yang telah terjadi, justru usulan dari DPD PAN Konawe sudah terakomodir.
“Yang diusulkan PAN Konawe itu sudah terakomodir berdasarkan usulannya sendiri,” ujar Sukarman.
Sukarman mengimbau agar semua pihak tidak lagi mempersoalkan rekomendasi tersebut dan focus kepada Pemilu dan Pemilukada yang sebentar lagi akan digelar. Sebab, prosesnya pengusulan PJ Bupati Konawe sudah selesai, bahkan, Tiga nama sudah ada berada di Kemendagri.
“Sekarang semua kader PAN harus focus pada persiapan jelang Pemilu, itu yang paling penting sekarang,” imbaunya, (red)