PENDIDIKANSULTRA

Arinta Andi Sumangerukka Punya Misi Besar! Dari PAUD ke Indonesia Emas 2045

967
×

Arinta Andi Sumangerukka Punya Misi Besar! Dari PAUD ke Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini
Dalam prosesi tersebut, Gubernur memasangkan selempang dan menyematkan pin sebagai simbol pengukuhan resmi kepada Arinta.

KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Arinta Andi Sumangerukka kini resmi mengemban amanah sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pengukuhan dilakukan langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, dalam prosesi yang berlangsung khidmat di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Jumat, 25 Juli 2025.

Dalam prosesi tersebut, Gubernur memasangkan selempang dan menyematkan pin sebagai simbol pengukuhan resmi kepada Arinta.

Pada kesempatan yang sama, Arinta juga mengukuhkan 17 Bunda PAUD dan Bunda Literasi dari seluruh kabupaten/kota se-Sultra. Prosesi ini diawali dengan pembacaan Surat Keputusan, pengucapan ikrar, penandatanganan berita acara, dan pemasangan selempang kepada masing-masing perwakilan.

Pengukuhan ini menjadi langkah awal dalam misi besar Arinta untuk mengawal proses tumbuh kembang anak usia dini sebagai pondasi menuju Indonesia Emas 2045.

“Kita sebagai Bunda PAUD harus aktif mengawal transisi anak-anak dari PAUD ke pendidikan dasar. Ini adalah tugas mulia yang tidak bisa kita jalankan sendiri, melainkan harus dengan dukungan seluruh stakeholder termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” ujar Arinta dalam sambutannya.

Arinta menegaskan bahwa peran Bunda PAUD dan Bunda Literasi bukan sekadar simbolis, tetapi sebagai mitra strategis dalam memastikan layanan PAUD yang berkualitas, holistik, dan integratif.

“Kami berharap setiap Bunda PAUD dapat menjadi motor penggerak perubahan dalam menciptakan generasi yang cerdas, sehat, dan berdaya saing tinggi. Dengan semangat gotong royong, mari kita jadikan layanan PAUD sebagai tonggak utama dalam mewujudkan Sulawesi Tenggara yang lebih maju dan Indonesia yang gemilang pada 2045,” harapnya.

Ia juga mengimbau seluruh Bunda PAUD kabupaten/kota untuk secara rutin melaporkan perkembangan kegiatan kepada tingkat provinsi agar data anak usia dini di Sultra dapat terpantau dan ditindaklanjuti secara berkelanjutan.

Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, dalam sambutannya, menekankan bahwa pendidikan anak usia dini adalah fondasi utama dalam menciptakan sumber daya manusia unggul di masa depan.

Ia menyebut bahwa perhatian terhadap anak usia emas, terutama usia 0–6 tahun, sangat menentukan arah pembangunan generasi mendatang.

“Jika anak-anak tidak mendapatkan asupan gizi dan stimulasi yang baik sejak dini, mereka akan kekurangan kemampuan dasar dan berpotensi mengalami stunting. Bila ini terjadi secara masif, maka kita akan kehilangan generasi unggul di masa depan,” tegas Gubernur.

Gubernur juga mengungkapkan bahwa dari 2.285 desa di wilayah Sultra, idealnya setiap desa memiliki satu lembaga PAUD. Namun, hingga saat ini masih terdapat kekurangan sekitar 300 lembaga PAUD yang harus segera diatasi melalui kolaborasi lintas sektor.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kualitas sumber daya manusia tidak bisa dilepaskan dari pendidikan dasar yang kuat.

“Jika suatu saat kita menemukan ASN yang tidak maksimal dalam bekerja, jangan langsung menyalahkan individu tersebut. Bisa jadi, mereka berasal dari lingkungan yang tidak memiliki akses pendidikan yang memadai sejak dini,” ujarnya.

Pengukuhan ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat penting, di antaranya istri Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktur PAUD, Ketua DPRD Provinsi Sultra, Forkopimda Sultra, para kepala daerah se-Sultra, serta para tokoh perempuan dan pejabat struktural lingkup Pemprov Sultra.

Penasihat Dharma Wanita Persatuan Unit Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Nurul Mazidah, yang juga hadir dalam acara ini, menyampaikan apresiasi atas peran penting Bunda PAUD dalam mendukung kemajuan pendidikan di daerah.

“Meskipun bersifat sukarela, peran ini tetap harus dijalankan dengan penuh cinta dan kasih sayang sebagai bentuk pengabdian yang tulus,” tuturnya.

Ia juga berharap agar para Bunda PAUD dapat menjadi lokomotif dalam menggerakkan potensi sumber daya lokal serta mendorong keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat.

 

You cannot copy content of this page