Reporter : Hasrun
RUMBIA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bombana tengah menggodok rencana pengajaran bahasa Moronene sebagai mata pelajaran muatan lokal (Mulok).
“Mata pelajaran Mulok bahasa daerah sekarang masih dalam proses, karena yang akan kelola adalah bidang kebudayaan sebagai warisan budaya,” terang Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Dikbud Bombana, Siti Rahma, Senin, 19 Oktober 2020.
Rencanaya, mata pelajaran (mapel) ini akan diajarkan di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk tahap saat ini, pihaknya masih dalam proses perampungan kosakata bahasa Moronene untuk ditetapkan dalam kurikulum dan dibukukan.
“Mudah – mudahan tahun depan sudah bisa diterapkan. Karena namanya Mulok banyak kendalanya. Misalnya mau munculkan bahasa daerah, tetapi bahasa itu masih ada pro kontra terkait dengan penetapan kosa katanya,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Ketenagaan Dikbud Bombana, Jusman Usman menjelaskan, sebelumnya mata pelajaran Mulok sudah ada sejak tahun 2006 disesuaikan kondisi wilayah.
“Ada namaya mulok pertanian, perikanan, kalau dalam kota mulok pertanaman. Disesuiakan muatan lokal masing – masing daerah. Kalau di desa dia mulok pertanian,” jelasnya.
Sedangkan Mulok bahasa daerah, lanjutnya, bakal ditetapkan Pemda setelah dibahas silabus serta model rencana kegiatan pembelajaran (RPP)-nya. “Mudah – mudahan tahun depan sudah bisa diterapkan,” pungkasnya.