Kendari

Balitbang Sultra Berencana Mengembalikan Kejayaannya di Tingkat Tiga Nasional

1905
×

Balitbang Sultra Berencana Mengembalikan Kejayaannya di Tingkat Tiga Nasional

Sebarkan artikel ini
Foto : Dra Hj Isma,M.SI ( Kepala Balitbang Prov.Sultra)

Redaksi

KENDARI – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (Balitbang) Provinsi Sulawesi Tenggara  (Sultra), yang di komandoi Dra Hj Isma M.Si menargetkan mengembalikan kejayaan yang pernah diraih Balitbang Provinsi Sultra di Peringkat ke Tiga Nasional dalam lomba Indeks Inovasi Daerah (IID) yang diselenggarakan Pemerintah Pusat, era mantan Kepala Balitbang Sultra, Bahrun.

“Dulu di zaman Pak Bahrun kepala Balitbang Sultra, banyak inovasi-inovasi yang dilakukan sehingga bisa menjadi nomor urut 3 nasional lomba IID,” ujar Isma Jumat, 13 Agustus 2021.

Dengan raihan prestasi tersebut, Mantan kepala BPKAD ini, ingin meningkatkan peringkat yang pernah diraih sebelumnya. Ditambah lagi dengan adanya perubahan nomen klatur Balitbang menjadi Brin (Badan Inovasi Nasional).

“Kemarin itu pada saat acara ulang tahun Kebangkitan Teknologi Nasional (Ultah KTN) di Pusat  terbentuklah Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Sehingga, itu nanti bagi daerah yang sudah  punya Balitbangnya akan diarahkan mengubah langsung nama dari nama Balitbang menjadi Badan Riset Inovasi Nasional Daerah (BRINDA).

Untuk Balitbang Sultra sendiri, kata Isma, masih menunggu kebijakan Gubernur Sultra, Ali Mazi untuk membuatkan regulasinya. Sehingga kedepannya jika sudah berganti nama dari Balitbang menjadi Brinda maka secara otomatis Brinda akan bernaung di Brin Pusat.

“Kami juga masih menunggu kebijakan pemerintah daerah terkait perubahan nama tersebut,” ungkap Isma.

Di tahun ini, lanjut Isma, ada dua target lomba IID (lomba Indeks Inovasi Daerah) dimana seluruh masing-masing daerah diikutsertakan dalam lomba tersebut. Jika dalam lomba bisa memasuki peringkat ke 10 besar maka pemerintah pusat akan memberikan insentif.

“Dan sementara ini masih tahapan penilaian dan jika kita masuk 10 besar maka kita mendapatkan insentif dari negara,” ucapnya.

Isma mengaku selama satu bulan masuk kerja di Balitbang belum banyak yang ia bisa lakukan dikarenakan selain sementara PPKM, juga ditambah dengan minimnya anggaran di kantor yang dipimpinya itu.

“Ya selama beberapa bulan kedepannya kita hanya bisa meneruskan anggaran yang ada saja dulu,” terangnya.

Program yang dijalankan selama 6 bulan ke depan, lanjutnya, ia hanya membenahi sarana prasarana dan mencukupkan alat-alat pekerja.

“Kami akan memebenahi sarana prasarana dan mencukupkan alat-alat perkerja yang ada di Balitbang, supaya para pekerja (pegawai) juga nyaman dengan tempat kerja mereka,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page