Reporter : Erwino
Editor : Wiwid Abid Abadi
LAWORO – Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar) angkat bicara atas tudingan Bupati Muna, LM Rusman Emba, yang mengatakan jika pindahnya ratusan tenaga honorer dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Mubar ke Muna akibat dipecat dan diintimidasi.
Kabag Humas Pemkab Mubar, Ali Abdin mengatakan, apa yang dikatakan Rusman itu tidak benar. Katanya, tak ada tindakan intimidasi bagi para ASN selama bekerja di bawah komando Bupati Mubar, Rajiun Tumada.
“Itu tidak benar, Rajiun hanya tegas terhadap ASN, agar dapat memahami tupoksinya dalam memberikan pelayanan yang baik,” kata Ali Abdin saat dihubungi mediakendari.com, Rabu (7/8/2019).
Soal perombakan birokrasi, lanjut Ali, baik itu mutasi promosi, demosi dan rolling adalah hal yang biasa dalam sistem pemerintahan. Apalagi sebagai daerah otonom baru, butuh perangkat yang disiplin dan sejalan, agar visi dan misi Bupati dapat terwujud.
“Jadi, tidak ada yang namanya intimidasi dan pemecatan. Bahasa itu adalah bahasa-bahasa orang galau, mungkin lagi panik,” tandasnya.
BACA JUGA :
- Mandi di Kali, Seorang Warga Mubar Diserang Buaya
- Lagi, Pj Gubernur Sultra Membagikan Bantuan Beasiswa dan 2 Ribu Paket Sembako di Mubar
- DP3A dan Kepolisian Usut Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di Mubar
- Pj Bupati Mubar Keluhkan Sikap ASN Kurang Disiplin
- Bahri Harap PDIP Mubar Mewujudkan Pendidikan Politik yang Baik
- Tabrakan Maut di Muna Barat Mobil Fuso VS Sepeda Motor, Pengendara Motor Meninggal
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 441 warga Mubar pindah ke Kabupaten Muna berdasarkan catatan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Muna sejak Oktober 2018 hingga Juli 2019.
Dari sekian banyak warga Mubar yang pindah ke Muna, sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai tenaga honorer dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemda Muna Barat.
Kabar kepindahan warga Mubar ke Muna juga sempat membuat Bupati Muna, LM Rusman Emba, kaget. Ia langsung memeriksa ke Kantor Disdukcapil Muna pada Senin (5/8/2019).
Usai memeriksa di kantor Disdukcapil, Rusman menyebut bahwa kepindahan honorer dan ASN Mubar ke Muna karena dampat intinidasi dan dipecat.
“Perpindahan mereka tidak ada kaitannya dengan politik. Mereka ingin mencari kenyamanan. Kebanyakan karena dipecat dan diintimidasi,” kata Rusman kepada wartawan. (A)