Penulis : Ardilan
BAUBAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) menggelar MoU dengan Perum Bulog cabang Baubau dalam rangka pemanfaatan beras lokal jenis beras Karing-karing. Alhasil, beras tersebut diborong aparatur sipil negara (ASN) di daerah itu.
Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin pun mengapresiasi langkah Disperdagin dibawah kepemimpinan La Ode Ali Hasan selaku Kadis Perdagin Kota Baubau
Baca Juga: Gempa Bumi 3,6 M Guncang Kota Kendari, Monitoring BMKG Belum Ada Tanda Gempa Susulan
Menurut politis PAN itu, MoU dimaksud bukan mengganjal produk luar tapi memberdayakan produk lokal. Tujuannya agar memberikan dampak ekonomi khususnnya petani padi karena sulitnya petani mencari pasar untuk hasil produksi berasnya.
Ia menyebut, 24 ton beras karing berhasil terjual ke ASN dan pegawai BUMD dengan label kemasan PO-5.
Ditempat yang sama, Kepala Perum Bulog Cabang Baubau, Ardiansyah menambahkan dirinya menegaskan ASN di daerah eks pusat Kesultanan Buton itu tidak perlu khawatir mengenai kualitas beras yang dijual. Ia memastikan beras tersebut merupakan beras baru.
“Beras yang kita antarkan untuk ASN adalah beras fresh yang gabahnya padinya baru digiking pada saat ada pemesanan. Jadi mekanisme kita menyerap beras lokal ini adalah bukan menyerap beras lama,” pungkasnya.
Ardiansyah bilang pihaknya akan mengantarkan lansung beras lokal petani kepada ASN di kantornya masing-masing yang pembayarannya bisa diutang ASN dengan jangka waktu maksimal 14 hari setelah beras diterima.
Sebagai tambahan, selain beras karing-karing yang dijual ke ASN terdapat juga beras beras merah Sorawolio.