KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), Dony Septajady mengatakan, dalam rangka mendorong perluasan Ekosistem Keuangan Digital di Sultra, KPwBI Sultra terus mendorong perluasan penggunaan pembayaran non tunai baik dari sisi pengguna maupun penyelenggara melalui program Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP), pasar S.I.A.P QRIS, dan user experience pada beberapa event besar di Sultra.
Capaian Akseptasi QRIS Terus mengalami peningkatan perkembangan pengguna utamanya penggunaan Qris berdasarkan jenis usaha nominal dan pangsa transaksi Qris berdasarkan wilayah Kota Kendari dan Bau-bau terus mengalami peningkatan.
“Secara spasial, merchant pengguna QRIS masih terkonsentrasi di Kota Kendari dan Kota Baubau,” jelasnya pada acara Bincang Bareng Media, Jumat 12 Agustus 2022.
Baca Juga : Tingkatkan SDM Tim Pemadam, Dinas Kebakaran Kota Kendari Gelar Latihan Dasar Peningkatan Kompetensi
Doni juga menyebutkan perkembangan transaksi non tunai turut didukung oleh tren akseptansi QRIS. “Hal ini tercermin dari jumlah pengguna QRIS yang terus mengalami peningkatan, hingga mencapai 50,10% pengguna dari target 84.000 pengguna pada Mei 2022,” bebernya.
Sementara itu Doni menjelaskan dari sisi merchant, pada Maret 2022 tercatat sebanyak 83,222 merchant di Sulawesi Tenggara telah menggunakan QRIS. Pengguna QRIS didominasi oleh Usaha Kecil 51,92%, Usaha Mikro 33,35%, Usaha Menengah 23,76%, Usaha Besar 1,50 % dan lainnya 0,11 %.
“Namun menariknya volume transaksi terbesar dicatatkan oleh Usaha Besar sebesar 48,35%, lalu Usaha Mikro 22,35%, Usaha Lainnya sebesar 11,91%,” pungkasnya.
Reporter: Sardin D.