Reporter: Hendrik B
Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra), mengembangkan wisata alam berbasis masyarakat di Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Lasolo, Pulau Labengki, Kabupaten Konawe Utara.
Kepala BKSDA Sultra, Sakrianto Djawie, SP., M.Si mengatakan, pengembangan wisata alam itu, bertujuan memberi manfaat terhadap peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata maupun ekonomi masyarakat.
Baca Juga :
- Ajakan ‘Main’ Bikin Resah, Mahasiswi di Kendari Laporkan Pria yang Masuk Kamar Tanpa Izin
- Perkuat Identitas Produk Lokal, Kanwil Kemenkum Sultra Dorong Pendaftaran Merek Kolektif
- Banjir di Sumatera: Alarm Keras untuk Kita Semua
“Kami berharap pengembangan ekowisata dengan melibatkan masyarakat sekitar, bisa menjadi pemerataan yang sesuai dengan konsep pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Sehingga masyarakat secara bijak memahami fungsi dan kawasan serta berperan aktif dalam pelestarian kawasan,” ungkap Sakrianto.
Pengembangan ekowisata ini juga dapat terwujud, apabila sinergitas antara masyarakat, BKSDA Sultra dan stakeholder lainnya bekerja sama.
“Jadi terwujudnya pengembangan ekowisata di TWA Teluk Lasolo karena adanya dukungan dan kerja sama dari pihak terkait,” ujarnya.
Lanjut Kepala Balai KSDA Sultra, dengan konsep itu, maka akan menumbuhkan peran serta masyarakat untuk menjaga kawasan konservasi, karena menjadi sumber peningkatan ekonomi mereka. Sehingga menjadi jaminan untuk kelestarian kawasan tersebut.(B)











