EKONOMI & BISNISKendari

BPS Sultra: Kendari Alami Deflasi 0,05 Persen

415

Reporter: Ferito Julyadi

KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis data inflasi dan deflasi terbaru, Senin 04 Mei 2020. Dimana April 2020, Kota Kendari mengalami deflasi sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 103,10.

Melalui video rilis, Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud mengungkapkan, Deflasi tersebut disebabkan menurunnya indeks harga pada kelompok informasi dan komunikasi, transportasi dan beberapa kelompok lain.

Informasi dan komunikasi mengalami penurunan 1,88 persen; transportasi 1,43 persen; rekreasi, olahraga dan budaya masing-masing sebesar 0,12 persen.

Beberapa komoditas pun memberikan sumbangan deflasi diantaranya wortel (-0,01 persen), bawang merah (-0,02 persen), cabai merah (-0,02 persen), sawi hijau (-0,02 persen), bayam (-0,02 persen), kangkung (-0,04 persen), daging ayam ras (-0,04 persen), cabai rawit (-0,07 persen), biaya pulsa ponsel (-0, 15 persen) dan angkutan udara (-0,22 persen).

Selain itu, Kota Baubau mengalami inflasi sebesar 0,88 persen pada April 2020. Angka ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 0,06 persen.

“Inflasi Baubau Tahun Kalender pada April ini sebesar -0,36 persen, dan untuk tahun ke tahun 0,90 persen,” jelasnya.

Sedangkan untuk inflasi, Januari hingga April 2020 cenderung lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Dalam empat bulan terakhir ini, kondisi inflasi Kendari relatif terjaga,” tambahnya.

Inflasi kota Kendari Tahun Kalender pada April 2020 tercacat sebesar -0,73 persen. Sedangkan untuk inflasi tahu ke tahun 0,44 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi diantaranya:

  1. Ikan Layang (0,10 persen)
  2. Beras (0,8 persen)
  3. Emas Perhiasan (0,8 persen)
  4. Telur Ayam Ras (0,6 persen)
  5. Daun Kelor (0,5 persen)
  6. Ikan Kembung (0,4 persen)
  7. Gula Pasir (0,2 persen)
  8. Ikan Cakalang (0,2 persen)
  9. Tempe (0,1 persen)
  10. Cumi-Cumi (0,1 persen). (B)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version