FEATUREDKOLAKA TIMUR

Bupati Koltim: 2017 Tidak Ada Bantuan Sapi

415
×

Bupati Koltim: 2017 Tidak Ada Bantuan Sapi

Sebarkan artikel ini

TIRAWUTA – Dinas Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Koltim Menggelar Sosialisasi Pengendalian Pemotongan Ruminansia Betina Produktif Untuk Mendukung Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), yang bertempat di Aula DPRD Koltim, Senin (9/10).

Bupati Koltim, Tony Herbiansyah, dalam sambutanya mengatakan, di tahun 2017 Pemerintah Koltim tidak akan memberikan bantuan bibit sapi karena harus di evaluasi terlebih dahulu.

“Selama 2 tahun lalu kami sudah memberikan bantuan bibit sapi, namun kenyataanya banyak bantuan itu di salah artikan oleh masyarakat. Pasalnya bibit sapi tersebut tidak dijaga dengan baik terkesan dibiarkan begitu saja. jadi untuk tahun 2017 tidak ada bantuan,” ungkapnya.

Lanjut Tony menuturkan, bantuan bibit sapi yang selama ini diberikan kepada Masyarakat sudah sangat maksimal dan dilakukan evaluasi kembali agar tidak salah sasaran nantinya.

“Semoga dengan sosialisasi ini dapat memberikan dampak yang baik untuk masyarakat, agar diketahui aturannya juga saat menerima bantuan, jangan hanya diterima saja tanpa mengetahui aturan-aturanya,”tambahnya.

Karena menurut Tony, masih ada masyarakat yang benar-benar tidak mengetahui bahkan kemungkinan ada juga yang sudah mengetahui tetapi masih juga tidak ingin tahu menahu tentang aturan-aturan serta tata cara pengelolaan bantuan bibit sapi.

“Selama beberapa tahun ini bantuan bibit sapi yang kami (Pemda Koltim, red) berikan kepada masyarakat, setelah di evaluasi, kenyataannya banyak laporan sapi yang hilang, sakit dan Matilah,” ujar Tony.

Pemda Koltim berharap dengan adanya sosialisasi, masyarakat dapat memahami serta mengerti aturan yang berlaku terkait bantuan bibit sapi yang diberikan oleh pemerintah maupun milik pribadi.

“Kita berharap masyarakat yang ikut dalam sosialisasi ini dapat mengerti hukum dan aturan serta pengelolaannya. Karena harus di ketahui induk sapi bantuan yang sedang bunting itu tidak bisa di sembelih saja tanpa memikirkan dampaknya. Jangan masyakat itu berfikir yang penting dapat uang, tanpa berfikir pengembangan bibit sapi tersebut,” harapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kolaka Timur, Lasky Paemba, menerangkan dengan sosialisasi. masyarakat akan lebih memahami apa yang menjadi tugas dan tangung jawabnya ketika ada bantuan dari Pemda Koltim.

“Secara geograpis kolaka timur ini merupakan wilayah potensi untuk pengembangan sapi, hanya bagaimana tekhnis pemeliharaanya secara moderen, karena selama ini di masyarakat perlu memperbaiki cara pemeliharaan sapinya, baik dari pemberian makanan hingga perawatan kesehatan ternaknya,”jelas Lasky.

Lanjut Lasky menerangkan, dengan sosialisasi dan melalui kerjasama yang baik dari seluruh pihak merupakan hasil implementasi Undang Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan Hewan. Sehingga dapat mendidik masyarakat menjadi cerdas dalam memelihara sapi.

“Untuk itulah harus ada timbal balik antara masyarakat, pemerintah dan kepolisian sehingga apa yang menjadi harapan tentang swasembada sapi dapat terwujud,” pungkasnya.

Reporter: Jusran
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page