MUNA – Bupati Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) LM Rusman Emba, ST, MM ancam akan memutasi kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan aparatur sipil negara (ASN) yang tidak mau divaksin.
Tak hanya itu, para keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (Bansos) baik itu bantuan pangan non tunai (BPNT) maupun program keluarga harapan (PKH) yang juga tidak mau divaksin terancam bantuanya diahlikan.
Hal itu ditegaskan orang nomor satu di Bumi Sowite itu lantaran pencapaian vaksinasi di Muna hanya 23,69 persen dari target 70 persen atau urutan ketiga terendah dari 17 kabupaten/kota se-Sultra.
Rusman mengatakan ternyata ASN di Muna yang melakukan vaksin mencapai 50 persen dan itu sesuatu hal yang memprihatinkan sebab dapat dianggap pemerintahan tidak berjalan atau tidak bekerja.
Baca Juga : Dinas PUPR Baubau Bakal Atasi Genangan Air
“Jadi pak sekda diinventarisir semua ASN maupun camat dan lurah karena ini memprihantinkan, harus tegas kalau mereka tidak mau divaksin silahkan keluar dari sistem pemerintahan,” tegas Rusman, Rabu 16 September 2021.
Rusman mengakui meski saat ini Muna zero pasien positif covid-19 namun masih dalam kategori PPKM level 2 dan apabila hingga Desember target vaksinasi tidak pencapai 70 persen maka berkonsekuensi kegiatan kesehatan di Muna akan diambil ahli provinsi.
“Jadi jangan anggap ini persoalan sederhana, kita sudah habis banyak anggaran dampak refokusing kemudian hasilnya cuma 24 persen, apalagi ada aturan main jika tidak penuhi target anggaran daerah akan dikurangi, mana kita sudah sekarat mau dikurangi lagi,” tandasnya.
Melalui rapat kordinasi lintas sektor, Rusman Emba menegaskan agar program pencanangan tidak akan berhenti sampai Desember nanti dengan target 80 persen sudah harus tercapai.
“Rapat kordinasi hari ini bersama lintas sektor menunjukan sudah sangat kritis dan mulai hari ini para kepala OPD, camat, lurah maupun desa dihilangkan dulu kegiatan yang tidak bermanfaat,” tegasnya.
“Bagaimana kita mau yakinkan masyarakat sementara diri kita sendiri tidak percaya ini tidak relevan artinya kita lemah dalam edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat jika vaksin tidak berbahaya,” tambahnya.
Penulis: Arto Rasyid