FEATURED

Cerita Warga Amerika Selatan Turut Kampanyekan Pentingnya Vaksinasi dan Patuh Protokol Kesehatan

1639
×

Cerita Warga Amerika Selatan Turut Kampanyekan Pentingnya Vaksinasi dan Patuh Protokol Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Warga negara Benua Amerika Selatan, Valeria. Foto : Ardilan.

 

Penulis : Ardilan

BAUBAU – Sebagian dari masyarakat Indonesia diseluruh daerah masih merasa khawatir ketika Pemerintah menggalakan program vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu cara memutus mata rantai virus Corona. Namun hal itu tidak berlaku bagi seorang warga benua Amerika Selatan bernama Valeria.

Wanita muda asal negara Chile yang sedang berwisata di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini sangat antusias mengikuti program pelaksanaan vaksinasi di daerah itu.

Valeria bahkan ikut serta mengkampanyekan pentingnya vaksinasi Covid-19 dan tak sungkan menyarankan warga masyarakat Indonesia khususnya di Kepulauan Buton (Kepton) agar tidak takut divaksin dan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dalam setiap beraktifitas.

“Virus ini tidak kenal umur. Mau anak-anak, dewasa maupun orang tua tetap di kena. Jadi vaksin itu sangat penting, karena semua kita butuh vaksin,” ungkap Valeria kepada Mediakendari.com, Jum’at 04 Juni 2021.

Valeria bilang dirinya sudah disuntik vaksin jenis Sinovac dua kali. Pertama, pada bulan Mei lalu dan tahap kedua di bulan Juni 2021 ini. Ia menyadari betul virus Covid-19 telah merebak di seluruh dunia, sehingga vaksinasi menurutnya penting untuk diterima.

“Saya tidak takut divaksin. Ini memang kemauan dari saya sendiri,” ujar turis yang sudah cukup fasih berbahasa Indonesia ini.

Valeria cerita, kondisi dirinya usai menjalani vaksinasi pasca vaksin tidak merasakan gejala apa-apa. Bahkan, ia berkelakar merasa lebih sehat usai divaksin.

“Jadi habis divaksin baik pertama dan kedua itu kan diobservasi selama 30 menit. Untung aku baik-baik saja. Tidak ada gejala apapun,” katanya.

Ia pun mengajak semua masyarakat untuk membantu pemerintah menyukseskan vaksinasi. Ia meminta masyarakat tidak perlu merasakan takut, karena divaksin itu tidak sakit.

“Kemungkinan yang takut karena psikologinya. Bagaimana seluruh dunia bisa sukses hilang semua virus-virus. Saya juga nanti butuh bukti hasil vaksin ini untuk pulang ke negara saya dan disana sudah vaksin semua, jadi yang mau masuk ke negara asal saya butuh bukti vaksin,” katanya.

Meski begitu, Valeria juga tidak lupa mengingatkan warga Indonesia agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Saya betah di sini karena tertarik dengan budaya dan bahasanya (Buton),” imbuhnya.

You cannot copy content of this page