KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Seorang cleaning servis bernama Vera menemukan diduga narkotika jenis sabu depan Kantor Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin, 29 Agustus 2022, sekitar 08.30 WITA.
Kepala Bapas Kelas II Kendari, Haerudin mengatakan, kronologi penemuan itu berawal saat Vera sedang membersihkan selokan. Kemudian melihat suatu bungkusan yang mencurigakan.
“Cleaning servis itu awalnya sedang membersihkan selokan lalu melihat satu bungkusan kecil yang mencurigan saat diambil dan dibuka di dalam bungkusan itu ada lagi bungkusan, sehingga temannya datang dan ikut membuka bungkusan tersebut dan melihat isinya macam sabu,” ujarnya saat ditemui di ruangnya pada Senin, 30 Agustus 2022.
Baca Juga : Kwarcab Buteng Telat Gelar Upacara Hari Pramuka Ke-61
Lebih lanjut, ia menambahkan, setelah itu barang tersebut dibawa ke Kapas Kendari dan diserahkan ke pihak kepolisian.
Saat dikonfirmasi Kasat Narkoba, AKP Hamka membenarkan hal tersebut, bahwa Sat resnarkoba Polresta Kendari telah menerima barang bukti yang diduga narkotika jenis sabu hasil dari temuan cleaning servis saat membersihkan selokan depan Kantor Bapas Kelas II Kendari.
“Iya benar kita telah menerima barang bukti narkotika jenis sabu. Barang itu kami ambil di Polsek Mandoga setalah pihak Bapas Kendari menyerahkan barang bukti tersebut usai ditemukan oleh cleaning servis yang bekerja di Kantor Bapas itu,” ucapnya.
Baca Juga : Peringati Hari Pramuka ke 61, Wali Kota Kendari : Semoga Anggota Pramuka Semakin Eksis
Setelah dilakukannya tes skit menggunakan alat tester pengecek narkotika, Hamka menyampaikan bahwa dari hasil tersebut barang yang diduga narkotika itu benar merupakan narkotika jenis sabu.
“Temuan ini benar diduga narkotika jenis sabu dan setelah ditimbang beratnya 0,45 gram bruto. Jadi setelah kita tes skit benar barang itu diduga narkotika jenis sabu,” jelasnya.
Untuk lebih lanjut, pihak satresnarkoba saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut, sebab barang tersebut ditemukan tanpa pemiliknya.
Reporter : Muhammad Ismail