BOMBANA

Covid-19 Bikin “Kantong Lepes”, Harga Kebutuhan Pokok di Bombana Ikut Turun Drastis

207
×

Covid-19 Bikin “Kantong Lepes”, Harga Kebutuhan Pokok di Bombana Ikut Turun Drastis

Sebarkan artikel ini
Masati, salah seorang pedagang di Pasar Sentral Tadoha Mapacing. Foto : Hasrun

Reporter : Hasrun./Editor: Kang Upi

RUMBIA – Jika pada tahun sebelumnya terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang ramadan, di tahun ini awal ramadan disambut dengan anomali penurunan harga secara tajam di sejumlah pasar.

Di Kabupaten Bombana, penurunan harga sejumlah bahan pokok terpantau cukup drastis mulai seribu hingga puluhan ribu rupiah. Penurunan ini disinyalir akibat wabah covid-19 yang bikin “kantong lepes”.

Pasalnya, sejak ditetapkan darurat covid-19 secara nasional, yang dilanjutkan dengan perintah untuk tinggal di rumah hal itu berdampak kuat pada penurunan penghasilan warga.

Pantauan MEDIAKNDARI.com di Pasar Tadoha Mapacing Kasipute, harga kebutuhan pokok terus turun meski saat ini H – 3 ramadan. Bahkan di pasar tersebut juga tampak sepi dari para pembeli.

Salah seorang pedagang bahan pokok, Herlina menjelaskan, penurunan harga terjadi pada komoditas telur ayam, dari awalnya Rp 50 ribu per raknya kini menjadi Rp 45 ribu.

“Bagaimana  mau naik kita tidak ambil barang karena kurang pembeli,” kata Herlina saat ditemui MEDIAKENDARI.com, Selasa 21 April 2020 pagi, saat tengah bersantai menungu pembeli.

Penurunan harga juga terjadi pada komoditas beras dari awalnya Rp 580 ribu hingga Rp 600 ribu per karung, kini menjadi Rp 500 ribu perkarung.

“Gula pasir juga turun dari Rp 980 menjadi Rp 900 ribu.Tahun lalu setiap mau puasa naik semua. Sekarang tidak kaya dulu pembeli,” ungkap Herlina.

Meski demikian, kata Herlina, harga bahan pokok lain seperti minyak goreng dan bawang merah masih normal. Untuk cabe, juga dilaporkan masih stabil diangka Rp 30 ribu per kilogram.

Pedagang lainnya, yakni Masati (42) yang berjualan kebutuhan dapur ini juga mengeluhkan penurunan ini. Ia menduga anomali ini akibat anjuran untuk tinggal di rumah selama pandemi Covid-19.

“Tahun sebelumnya naik terus kalau mau masuk ramadan, ini malah normal. Sepi nda kaya tahun lalu ramai. Gara – gara  pengaruhnya Corona,” ungkap Masati, yang ditemui juga saat menunggu pembeli.

Untuk barang dagangannya, yakni bawang merah, menurutnya masih stabil seperti bulan sebelumnya yakni diangka Rp 30 Ribu hingga Rp 35 ribu perkilogram. “Kalo cabe masih 30 harga pengenceran, masih normal saja,” kata Masati.

You cannot copy content of this page