NEWS

CV Ayyash Mandiri Rintis Usaha Dari Nol Sampai Berhasil Ciptakan Banyak Varian Ikan Bandeng 

4477
×

CV Ayyash Mandiri Rintis Usaha Dari Nol Sampai Berhasil Ciptakan Banyak Varian Ikan Bandeng 

Sebarkan artikel ini
Tampak owner CV Ayyash Mandiri, Adi Yanto Saputra

KENDARI – CV Ayyash Mandiri yang merintis usahanya dari sejak nol kini telah berhasil melahirkan banyak varian dari ikan bandeng dengan rasa yang dapat memuaskan lidah

Owner CV Ayyash Mandiri, Adi Yanto Saputra mengatakan perusahaan tersebut merupakan yang bergerak di dibidang manufaktur atau pengolahan ikan. Salah satu ikan yang dimanfaatkannya adalah ikan bandeng.

“Bila melihat Sultra dari daratan dan lautan, itu lebih luas lautan dan hampir seluruh pesisir yang ada,” ujarnya, saat menghadiri acara Selamat Pagi Sultra di studio Mek.TV, Selasa 08 Maret 2022.

Adi bilang alasannya mengangkat dan mengambil ide bisnis tersebut karena melihat banyaknya ikan bandeng yang terbilang cukup mudah untuk ditemukan serta masih banyaknya dimasyarakat yang belum menggunakan ikan tersebut maupun belum dapat mengelolanya dengan benar.

Baca Juga : Kejati Sultra : Hasil Lelang Barang Sitaan Perusahaan Tambang dan Pidana Denda di Sultra Capai 9,3 Miliyar 

Adi kemudian melihat peluang dan memanfaatkannya dengan membuatkannya sebuah perusahaan yang bergerak di pengelolaan maupun pendistribusian ikan bandeng

Adi mengungkapkan bahwa pengolahan ikan bandeng di CV Ayyash Mandiri itu menciptakan banyak varian mulai dari bandeng cabut duri, abon, hingga dibuatnya menjadi kerupuk

“Alhamdulillah untuk pengelolaan bandeng itu sendiri sekarang kita sudah memiliki delapan varian untuk dapat menciptakan bandeng yang berkualitas,” tuturnya.

Baca Juga : Rusman Emba Bakal Bangun Terminal Angkutan Umum di Perbatasan Muna-Buteng

Bandeng tersebut, diketahui telah tersebar di berbagai supermarket yang ada di Kota Kendari dengan kemasan yang khusus serta tempat penjualannya disesuaikan dengan varian ikan bandenga yang telah dilakukan.

“Prodak yang saya buat itu semua ada tempatnta, kalau misalnya kerupuk bandeng mentah dia sekmen nya di pasar tradisional, kalau abon ada di swalayan, hypermart dan tokoh ole-ole, sedangkan untuk kerupuk bandeng yang sudah digoreng lebih banyak dirumah makan dan warkop,” pungkasnya.

Adi menambahkan sebelum usahanya berhasil seperti saat ini, sejak 2019 ia telah merancang dan mempersiapkan terlebih dulu mental, materi hingga ilmu beberapa tahun sebelum resmi mendirikannya.

 

Penulis : Muhammad Ismail

You cannot copy content of this page