Editor : Taya
KENDARI – Rekrutmen tenaga kerja lokal di PT Virtual Dragon Nickel Industry (VDNI) yang diduga ada oknum yang meminta “mahar” kepada calon pelamar diakui Human Resources Department (HRD) PT VDNI.
Menurut HRD PT.VDNI Anto Erianto, pihaknya telah melaporkan oknum yang menjadi calo dalam proses rekrutmen kepada Kepolisian Sektor Bondoala, Kabupaten Konawe.
“Jadi sudah ada yang kami pecat dan kami laporkan ke polsek Bondoala,” akuinya.
Anto menjelaskan pihaknya dalam melakukan rekrutmen tenaga kerja mengedepankan transparansi dan tidak ada unsur nepotisme. Selain itu pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada karyawan maupun pelamar tenaga kerja terkait proses penerimaan.
“Untuk rekrutmen ini kami tidak memungut biaya apapun sampai menjadi karyawan tetap,” jelasnya.
Ia mengaku sudah ada satu orang yang dilaporkan ke pihak berwajib sementara satu orang lagi masih dalam proses pemeriksaan internal perusahaan.
“Oknum calo yang dilaporkan berinisial A sebagai Crew OSS PT VDNI,”katanya saat dikofirmasi mediakendari.com melalui telepon seluler, Selasa (29/1/2019).
Sejauh ini korban yang melakukan pengaduan kepada PT VDNI hanya satu orang yang berasal dari Kabupaten Konawe berinisial M.
Modus pelaku dengan menyuruh orang berinisial I agar mencarikan tenaga kerja untuk diterima di PT VDNI dengan iming-iming harus ada uang terlebih dahulu sebesar Rp.3 juta rupiah. Kemudian pelaku menjanjikan dalam waktu satu pekan akan diloloskan menjadi crew pada divisi trailer.
“Nyatanya dalam satu bulan ini tidak ada pemanggilan dari HRD, akhirnya korban datang langsung. Dia bercerita bahwa sudah masuk uang ke inisial I dan A sejumlah Rp. 2,5 juta,” jelas Anto.
Anto menegaskan sebagai komitmen manajemen PT VDNI akan memprioritaskan calon pelamar yang telah gagal dalam rekrutmen akibat ulah calo tersebut. “Karena korban telah melaporkan ke manajemen, kami akan memprioritaskan karena berani melaporkan ada oknum yang terlibat. Jadi oknumnya bukan divisi HRD melainkan Divisi Trailer,” tandasnya.