Reporter : Supriyadin Tungga
KENDARI – Delapan SMP se-Kota Kendari dinyatakan lolos verifikasi dan telah direkomendasikan untuk menggelar pembelajaran secara tatap muka ditengah pandemi.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikmudora) Kendari, Makmur menjelaskan, untuk rencana pembelajaran ini telah dilakukan tes swab sekitar 5000 tenaga pengajar.
Jika ditemukan ada guru yang reaktif atau positif covid-19 berdasarkan hasil tes swab, maka akan dilakukan isolasi mandiri dan meningkatkan imunya sampai keadaanya kondusif.
“Mulai 15 Oktober 2020 lalu sampai hari ini, sudah dilakukan tes swab sekitar 5000 tenaga pengajar. Terkait hasilnya sejauh ini belum ada laporan pasti apakah ada yang reaktif atau non reaktif,” kata Makmur.
Menurutnya, seluruh tenaga pengajar yang akan mengajar secara tatap muka diwajibkan mengikuti tes swab. Dan bagi tenaga pengajar yang tidak mengikuti tes akan disangsi.
“Ini dipantau langasung tim Dikmudora Kendari, jika ada tenaga pengajar yang melanggar tidak ikut tes sweb maka akan diberikan sangsi atau teguranm,” tegasnya.
Untuk rencana pembelajaran akan dimulai 9 November 2020 mendatang, dengan pembelajaran secara sift sebagaimana kesepakatan yang telah diatur untuk tiap sekolah.
“Sift pagi dimulai pukul 07.30-10.00 WITA, setelah itu diberikan jeda waktu dua jam untuk ganti sift. Jadi siswa di sift pertama sudah pulang semua baru masuk sift kedua untuk menghindari kontak langsung,” pungkasnya.