KENDARI – MEDIAKENDARI.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai menggunakan gedung baru yakni Perpustakaan Modern sebagai pengalihan pelayanan administrasi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sultra, Nur Saleh mengatakan bahwa bagunan tersebut secara fisik telah rampung seratus persen, sedangankan untuk bagian interiornya masih dalam tahap penyelesaian. Sehingga pemanfaatannya baru di lantai satu dan dua.
“Perpustakaan moderen ini masih dalam tahap penyelesaian interior, maka yang digunakan baru lantai satu dan dua. Sementaran maksimalnya pelayanan itu menggunakan tiga lantai,” ungkap Nur Saleh kepada Mediakendari.com saat ditemui di Perpustakaan Moderen, Jum’at 12 Agustus 2022.
Baca Juga : Pemprov Bakal Alokasikan Dana Subsidi Penerbangan ke Wakatobi Rp 2,4 Milliar
Meski demikian, beber Nur Saleh, pemanfaatan gedung tersebut tetap digunakan yang sudah berjalan sekiatar empat bulan lebih dari sejak Maret 2022 mulai dari anak sekolah, mahasiswa hingga masyarakat pada umumnya.
Dengan membuka pelayanan peminjaman dan membaca buku, serta konsultasi data gedung itu mulai dimanfaatkan. Sehingga. untuk pelayanan di kantor lama sepenuhnya dipindahkan ke gedung baru.
Adapun untuk fasilitas buku yang tersedia pun terbilang lengkap, sebab sampai saat ini menyediakan berbagai macam buku cabang keilmuan.
Baca Juga : Pemkot Kendari dan Bank Sultra MoU Lindungi Pelaku UMKM dari Rentenir
Kata dia, hal itu bertujuan untuk menunjukan ke masyarakat bahwa perpustakaan moderen bertaraf internasional yang dibagun dengan konsep sangat mewah tersebut sudah bisa untuk digunakan walau belum maksimal.
“Gedung ini peruntukannya memang untuk itu dan akan lebih maksimal kami pindah di sini agar masyarakat mengetahui bahwa Perpustakaan Moderen yang bertaraf internasional yang ada di Kendari ini sudah bisa dimanfaatkan meski belum maksimal dan belum diresmikan,” ucapnya.
Ia menambahkan untuk penyelesaian interior perpustakaan di sisa lantai tersebut ditargetkan akan rampung di bulan oktober 2022 mendatang.
Reporter : Muhammad Ismail