KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menanamkan semangat cinta pariwisata kepada generasi muda melalui program unggulan bertajuk “Tourism Go To Campus”.
Program ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkreasi, berinovasi, dan berperan langsung dalam memajukan potensi wisata daerah.
Setelah sukses dilaksanakan di Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) pada tahun 2024, kini Dispar Sultra berencana memperluas jangkauan kegiatan ke sejumlah kampus lain di wilayah Sultra.
Beberapa kampus seperti Institut Teknologi Konawe (ITK) dan Universitas Halu Oleo (UHO) disebut-sebut menjadi kandidat kuat pelaksanaan berikutnya.
Kepala Dispar Sultra, H. Belli Tombili, mengatakan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis dalam mendorong perkembangan sektor pariwisata di masa depan.
“Mahasiswa adalah generasi penerus yang akan menghidupkan pariwisata kita. Program Kenali dan Cintai Negerimu ini bertujuan untuk menghubungkan potensi wisata Sultra dengan kreativitas anak muda,” ujar Belli Tombili, Senin (27/10/2025).
Melalui program ini, Dispar Sultra menyiapkan berbagai kegiatan edukatif dan kreatif seperti workshop kuliner khas daerah, pemutaran film dokumenter lokal, pelatihan konten digital, dan pameran produk UMKM.
Beberapa agenda menarik yang akan digelar di antaranya:
* Dari Dapur ke Puncak: Workshop kuliner khas Moronene dan kompetisi panjat tebing tiruan Gunung Mekongga.
* Layar Kearifan: Pemutaran film dokumenter tentang ritual Monahu Ndanau di Rawa Aopa karya sineas lokal.
* Digitalisasi Budaya: Pelatihan pembuatan konten TikTok dan Reels promosi wisata, menghadirkan praktisi media sosial.
* Pasar Ide: Pameran UMKM lokal seperti tenun Tolaki dan kopi Wolio sebagai inspirasi bisnis bagi mahasiswa.
Menurut Belli Tombili, program Tourism Go To Campus 2025 menargetkan tiga dampak utama bagi kemajuan pariwisata Sultra.
Pertama, kaderisasi – mencetak duta wisata kampus yang memahami potensi alam dan budaya daerah seperti Geopark Wakatobi hingga legenda Muna.
Kedua, ekonomi sirkuler – mendorong mahasiswa menciptakan lapangan kerja baru di sektor wisata, seperti homestay, pemandu lokal, hingga kuliner tradisional.
Ketiga, digitalisasi warisan budaya – mengubah cerita rakyat dan tarian adat menjadi konten digital yang menarik dan bernilai ekonomi.
“Kami ingin agar mahasiswa tidak hanya mengenal wisata Sultra, tapi juga menjadi bagian dari penggerak utamanya. Dengan kolaborasi, kreativitas, dan semangat muda, pariwisata kita akan semakin hidup,” tambahnya.
Program ini diharapkan menjadi jembatan kolaborasi antara pemerintah, kampus, dan pelaku industri kreatif dalam membangun ekosistem pariwisata berkelanjutan di Sulawesi Tenggara.
Dispar Sultra optimis, Tourism Go To Campus 2025 akan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menciptakan generasi pariwisata yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing tinggi.











