KONAWE SELATAN,MEDIAKENDARI.COM – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispersipda) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) raih penghargaan terbaik satu dalam pelaksanaan implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, se-Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Piagam penghargaan itu diserahkan oleh perwakilan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas RI) dalam kegiatan Peer Learning meeting (PLM) Sultra, Rabu 03 Agustus 2022
Tak hanya itu, Dispersipda konsel juga saat ini berada posisi kedua sementara pada tingkat Nasional mewakili Provinsi Sultra. Dimana penilaian itu akan berakhir pada Desember nanti dan penghargaannya akan diserahkan pada saat pengumuman di jakarta.
Baca Juga : Beberapa Traffic Light di Kota Kendari tidak Berfungsi, Pemkot akan Koordinasi dengan Pihak Terkait
“Sejak tanggal 23 juli lalu Dipersipda Konsel berada pada rengking dua dalam pelibatan masyarakat. semoga bulan desember nanti konsel bisa bergeser posisi rengking pertama,” harap Hj Asni selaku Pustakawan Ahli Madya dinas pepustakaan konawe selatan sekaligus Penanggungjawab program Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di konsel.
Asni menjelaskan program Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah program yg diluncurkan perpusnas RI dalam mengembangkan Literasi untuk kesejahteraan masyarakat. Olehnya itu, lanjut Asni pihaknya melakukan tahap sosialisasi perpustakaan Daerah.
Hal itu dilakukan Asni, guna menentukan berapa desa di konawe selatan yang akan menjadi lokasi penerima manfaat dari program tersebut untuk kesejahteraan masyarakat.
Adapun indikator pada penilaian tersebut, kata Asni, yakni Perpustakan terbanyak poin kegiatan pelibatan masyarakat, Advokasi, kerjasama, serta peningkatan layanan dan publikasi dalam pelibatan masyarakat melalui pelatihan, penyuluhan dan bimbingan.
Baca Juga : OJK Sultra Seminar Edukasi Keuangan
“Advokasi itu antara lain pembuatan peraturan bupati (perbup) tentang transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di konsel, MOU dinas terkait, kerjasama dengan ketua tim penggerak PKK, serta menjadi narasumber dalam penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Stunting,” terang Asni.
Adapun sasaran dalam pelibatan masyarakat melalui pelatihan tambah Asni, yakni masyarakat umum, Pelajar Paud/TK, dan siswa Sekolah Dasar, SMP, hingga pelajar SMA.
“Jenis pelatihannya itu seperti pembuatan abin ikan tuna, abin ikan pari, pembuatan keripuk pisang, keripik singkong, stik daun kelor, stik keju bawang, stik labu, pembuatan kopi bubuk, pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi kesek kaki, pemanfaatannlimbah sekam menjadi pupuk serta tanaman hias,” pungkasnya.
Penulis : Erlin