KENDARI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari dapat menghasilkan retribusi parkir non tunai sekira Rp100 juta per bulan.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Kendari, Nahwa Umar. Menurutnya, apabila retribusi larkir dikelola melalui sistem non tunai akan mempermudah proses perhitungan pemasukan pada PAD Kota Kendari.
“Kami berharap ini akan meningkatkan kinerja kita di instansi terkait,” ungkap Nahwa di kantornya, Selasa (06/03/2018).
Dia menuturkan, parkir elektronik meningkat tahun terakhir ini menjadi hampir Rp 2 miliar dan berharap setelah ada parkir non tunai tentunya akan ada peningkatan.
“Pada tahun 2017 hampir Rp 2 miliar itu dana dari parkir saja secara keseluruhan untuk satu tahun,” ucapnya.
Setelah RSUD Kota Kendari, kata Nahwa, akan dilanjutkan pula di Mall Mandonga yang akan gunakan parkir elektronik dan alatnya sudah dipasang, kemudian Pasar Baruga dan selanjutnya di Lippo Plaza Kendari. Pihaknya juga sudah komunikasi dengan penanggung jawabnya.
BACA JUGA: ADP Resmikan E-Parkir di RSUD Kota Kendari
“Untuk kartunya dimana-mana setiap ada ATM BRI itu bisa di gunakan, biar bukan nasabah bisa gunakan kartu ini. Untuk hitungannya itu di hitung setiap kali masuk, misalnya parkir di rumah sakit kota itu Rp 3 ribu jadi dia potong itu Rp 3 ribu,” paparnya.
Nahwa mengatakan, kartu elektronik parkir dari BRI untuk isi ulangnya bisa melalui ATM, Internet B-King tinggal masukan saja nomor Brizinya.
“Bagi masyarakat yang belum punya kartu Brizi, kami masih menyiapkan untuk transaksi tunai,” tutupnya.