Reporter : Hasrun
Editor : Taya
RUMBIA – Kasat Binmas Polres Bombana, Iptu Cursil Rizard Gattu, menyebutkan masalah ekonomi di dalam rumah tangga sebagai salah satu pemicu terjadinya kekerasan di dalam Rumah Tangga (KDRT).
Demikian disampaikan dalam Focus Group Disscusion (FGD) dengan tema Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Aula kantor Desa Lantawonua, Kamis (13/6/2019).
“KDRT banyak pemicunya, salah satunya adalah masalah ekonomi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi ekonomi keluarga yang terhimpit biasanya menjadi penyebab terjadinya pertengkaran di dalam rumah tanggga. Sehingga menurutnya, keadaan itu biasa memicu keluarnya kata-kata cacian dari anggota keluarga dan berujung pada kekerasan fisik atau KDRT.
“Nanti merembet ke kekerasan fisik dan biasanya yang menjadi korban adalah perempuan atau istri,” jelasnya di hadapan peserta FGD yang didominasi Ibu-ibu.
Usai mengalami kekerasan dalam rumah tangga, korban akan melapor kepada pihak keluargannya dan melaporkan kejadian itu pada pihak yang berwajib dan biasanya mengakibatkan perceraian dan anak akan menjadi korban.
Lebih lanjut, kata IPTU Cursil, ketika terjadi pertengkaran didalam keluarga pihak lain tidak boleh mencampuri, kecuali sudah mengancam keselamatan nyawa salah satunya.
“Jika pertengkaran terjadi dan sudah mengancam nyawa salah satunya kita harus mencegah agar tidak terjadi kekerasan tersebut,” tegasnya.
Di tempat sama Kepala Desa Lantawonua, Hj. Kurnyawati Hasmin Marunta mengapresiasi kegiatan yang digelar Kambtimas Polres Bombana di desa yang dipimpinnya itu.
“Ini sangat bermanfaat, untuk pengatahuan kita dalam berumah tangga agar kita dapat menahan diri. Karena KDRT rentan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Semoga ini dapat bermanfaat buat kita semua,” pungkasnya. (b)