LALINGATO – Dalam rangka mengikuti Pameran Pembangunan pada HUT ke 5 Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Koltim, menampilkan Pohon Asam Jawa yang sudah berumur 20 tahun sebagai simbol “Penahan Erosi”.
Akar dari pohon asam tersebut, merupakan akar serabut yang memiliki begitu banyak ruas, sehingga mampu mengumpulkan air dan menahan terjadinya erosi pada saat musim penghujan, sekaligus sebagai pengganti hutan yang gundul agar dapat menahan erosi atau longsor serta dapat menyerap mata air.
Kepala DLHK Koltim, Ishak Benhur mengungkapkan, pohon asam jawa tersebut merupakan pohon yang mampu menahan terjadinya erosi. Selain itu juga merupakan tanaman pilihan yang sudah langka.
BACA JUGA: Pakaian Khas Adat Tolaki Mekongga Jadi Penghias Karnaval Pembukaan HUT Koltim
“Selain asam jawa yang kami tampilkan di pameran kali ini, kami juga menampilkan pohon Bambu, Trambesi, dan Tanjung. Semua jenis tumbuhan ini dimaksudkan sebagai tumbuhan yang mampu menahan terjadinya erosi,” terang Ishak.
Untuk mempercantik stand pameran, pihaknya juga merangkai bunga untuk keindahan taman.
Termasuk dengan peralatan kebersihan yang sering digunakan di lapangan aeperti mesin pemotong dan mesin dorong, termasuk dengan baju lapangan yang lengkap.
Sementara di sisi lain, aktifitas foto-foto dokumentasi kegiatan dan penyerahan aset TPAS juga di tampulkan, termasuk prosedur pengurusan izin lingkungan.
“Kami juga mengimbauan terhadap masyarakat agar menjaga lingkungan jangan terjadi pencemaran lingkungan,” tutupnya.