Editor : Kang Upi
KENDARI – Gempa bumi tektonik bermagnitudo 3,3 mengguncang di sebelah Timur Laut Kabupaten Bombana, Sabtu, (9/3/2019) sekitar pukul 06.45 Wita.
Data Badan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari menyebutkan, gempa bumi ini terdeteksi berlokasi di laut pada jarak 12.7 km Timur Laut Rumbia, pada kedalaman 10 km.
Baca Juga :
- Kebakaran Bangsal Kayu dan Mobil di Mandonga, Kerugian Capai 185 Juta
- KEBAKARAN MOBIL DI JALAN Y. WAYONG, KOTA KENDARI
- GAT Institute Soroti Kinerja Kalapas Kelas II Kendari Terkait Peredaran Narkoba
- Proses Evakuasi Sampah yang Diseret Banjir di Kota Kendari
- Langgar Izin Tinggal, Delapan WNA Tiongkok Dideportasi dari Sulawesi Tenggara
- Kejaksaan Negeri Kendari Terima Penyerahan Dua Tersangka dan Barang Bukti Tindak Pidana Cukai
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari, Rosa Amelia, S.Si menjelaskan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Kolaka di TimurLaut Kabupaten Bombana.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga saat BMKG juga belum menerima laporan adanya kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” jelas Rosa Amelia via rilis pers BMKG, pada mediakendari.com, Sabtu (9/3/2019).
Baca Juga :
- LAPaK Minta Inspektur Tambang Sulawesi Tenggara Lakukan Inspeksi PT Timah
- AMPLK Soroti Aktivitas Tambang Bumi Sulawesi di Bombana
- Hari ke Tiga Pekan Vaksinasi Tahap Tiga, PKM Rarowatu Capai 50 Persen
- Andi Nirwana Sebbu: Vaksinasi Harus Dilakukan untuk Mencapai Immunity
- Tingkatkan Pendapatan Masyarakat, Pemkab Bombana Organisasikan Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif.
- Begini Kronologis Kebakaran Kapal KM Bukit, Sumber Poleang
Ia juga menyebutkan, hasil monitoring BMKG hingga pukul 07.26 Wita, menunjukkan belum terjadi aktivitas gempabumi susulan. Untuk itu, Ia meminta masyarakat tetap tenang.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tegasnya.
Untuk menjamin masyarakat mendapatkan informasi valid seputar gempa dan fenomena cuaca lainnya, Rosa meminta masyarakat hanya mengambil informasi resmi bersumber dari BMKG, baik media sosial BMKG atau website www.bmkg.go.id.