KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H Ali Mazi menghadiri Kegiatan perdana gerakan massal pembuatan minyak goreng tradisional di SMKN 1 Kendari dan DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi bersama Dinas Kebudayaan (Dikbud) Sultra. Sabtu (2/4/2022).
Menurut Gubernur penggunaan minyak kelapa tradisional sudah ada sejak jaman dahulu digunakan, selain itu juga pembuatan minyak goreng tradisional ini guna menjawab kelangkaan minyak goreng.
“Saya harap cara tradisional ini kembali dilakukan serta harus dilestarikan, dan saya juga meminta masyarakat dan organisasi bisa bergerak bersama-sama Pemerintah, agar tidak terjadi lagi kelangkaan minyak goreng seperti yang dialami masyarakat Sultra saat ini,” jelasnya.
Gubernur juga berharap mudah-mudahan ini bisa dijadikan contoh bagi negara sehingga kita dapat membantu program Presiden.
Baca juga : Gempa Bumi Tektonik M 3,5 Guncang Laut Timur Soropia, BMKG: Gempa Susulan Terjadi Sampai 58 Kali
“Saya akan adakan rapat koordinasi para bupati/walikota se-Sultra untuk menindak lanjuti kegiatan seperti ini sehingga benar-benar memiliki potensi di 17 kabupaten/kota agar dapat kita bisa manfaatkan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Saya juga akan menginstruksikan kepada UMKM bagaimana agar memperkerjakan dan memberdayakan masyarakat kita,” harapnya.
Selanjutnya Gubernur memberikan apresiasi setingi-tinginya kepada Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara yang dapat mengerakan potensi siswa dan siswi SMA/SMK se-Sulawesi Tenggara.
“Dalam momen kegiatan pembuatan minyak tradisional sangat luar biasa dan harusnya ini mendapatkan rekor MURI karena ada 3.000 tungku hasil dari siswa dan siswi SMA/SMK Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tenggara dalam membuat minyak goreng dari kelapa dalam atau kelapa tradisioal. Maka dari itu Pemprov Sultra sangat mendukung dan mensport kegiatan pembuatan kelapa minyak dan ini tidak boleh berhenti sampai disini,” pungkasnya.
Penulis : Sardin.D