NEWSPENDIDIKANPROV SULTRA

Gubernur Sultra Serahkan 17.500 Seragam Sekolah Gratis bagi Siswa SMA/SMK di SMAN 2 Kendari

694
×

Gubernur Sultra Serahkan 17.500 Seragam Sekolah Gratis bagi Siswa SMA/SMK di SMAN 2 Kendari

Sebarkan artikel ini

Kendari, Mediakendari.com -Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka secara simbolis telah menyalurkan 17.500 seragam gratis bagi siswa SMA/SMK di SMAN 2 Kendari, Senin 6 Oktober 2025. Penyaluran ini melalui program Penggaris (Perlengkapan dan Seragam Sekolah Gratis).

Penyaluran ini mencakup seragam abu-abu dan pakaian olahraga bagi siswa yang kurang mampu, dengan prioritas pada sekolah dan wilayah yang telah melalui verifikasi dan identifikasi.

Gubernur Andi Sumangerukka menyampaikan bahwa meski bantuan tersebut sudah menjangkau ribuan siswa, sementara itu hanya sekitar 10 persen dari total siswa di Sulawesi Tenggara yang dapat dijangkau pada tahap ini.

“Seragam ini kita bagikan untuk 12.750 orang itu hanya 10 persen dari jumlah siswa yang ada di Sulawesi Tenggara. Karena 10 persen dari yang ada di Sultra, maka harus tepat sasaran,” katanya.

Gubernur juga menegaskan perlunya pengawasan yang ketat agar bantuan tidak salah sasaran dan memastikan bahwa siswa yang benar-benar layak yang mendapatkannya:

“Kalau tidak diawasi, bisa saja yang berhak tidak menerima. Hari ini saya turun langsung untuk melihat apakah penyaluran sudah sesuai target,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa jika masih ditemukan ketimpangan dalam penyaluran, pemerintah akan melakukan evaluasi dan memperbesar anggaran di tahun berikutnya.

“Bantuan ini tidak sekadar simbol, tetapi harus menjadi stimulus agar anak-anak berprestasi dan pendidikan kita semakin berkualitas,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Kendari, Nur Aida, menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemerintah Provinsi. Ia menyebut bahwa 80 siswa di sekolahnya telah terdata sebagai penerima tahap awal bantuan seragam.

“Kami mengambil data dari siswa penerima PIP dan siswa yang betul-betul kurang mampu. Tahap ini baru 80 orang, namun selanjutnya kami akan lanjutkan hingga semua yang berhak menerima,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa selain seragam, sekolahnya juga sudah menerima 10 unit smartboard yang mulai digunakan untuk pembelajaran di ruang kelas, lab, dan perpustakaan, dengan dukungan jaringan wifi yang ada.

“Smartboard ini sudah efektif dipakai di kelas dan laboratorium. Kami juga berupaya menambah titik wifi agar integrasi teknologi pendidikan berjalan lebih optimal,” tukas Aida.

Liputan : Tim Redaksi.

You cannot copy content of this page