Reporter: Rahmat R.
JAKARTA – Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam, menitip pesan untuk para Kepala Daerah di Sultra. Terkhusus, pesan ini ia sampaikan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur, Ali Mazi-Lukman Abunawas.
Jurnalis Mediakendari.com berkesempatan mewawancarai Nur Alam secara khusus yang masih terbaring lemas karena sakit di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Senin malam (17/09/2019).
Nur Alam menyebut, dalam memimpin daerah, antara gubernur dan wakilnya, maupun bupati dan wakilnya, minimal ada 4 dimensi strategis yang mesti ditunjukkan diantara keduanya.
Keempat dimensi strategis itu antara lain :
1.Dimensi Sosio Kultural
Menurut dia, pimpinan daerah bersama wakilnya adalah cerminan dari nilai budaya dan adat istiadat yang mewakili suatu wilayah, yang pada akhirnya dari dimensi tersebut akan meningkatkan harkat dan martabat daerah tersebut.
“Karena bagaimanapun, mereka adalah wakil putra terbaik yang mewakili latar belakang adat,” katanya.
2. Dimensi Management
Pria yang memiliki sapaan Bolo ini menilai, pempinan daerah dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur adalah pengembang organisasi yang memiliki posisi strategis, sekaligus sebagai leader dalam menggerakkan sendi-sendi organisasi serta memiliki personel yang cukup besar dari latar belakang, kompetensi, golongan, pengalaman, pendidikan dan lainnya.
“Yang ini harus dikelola menjadi mesin besar yang dapat menghasilkan, tiga fungsi utama, yakni pelayanan masyarakat, pelaksana pembangunan dan pengemban organisasi pemerintahan,” terang dia.
BACA JUGA:
- Pemilik SPBU Wonggeduku Terima Silaturahmi Cabup Harmin Ramba di Kediamannya
- Dosen STIK Mandala Waluya Yusuf Useng Dukung Harmin Ramba di Pilkada Konawe
- Kampanye di Puday Kecamatan Wonggeduku, ASR – Hugua Bilang Jika Terpilih Gubernur Sultra Tunjangan ASN dan PPPK akan Naik
- Tak Kunjung Diumumkan Putusan Sidang Etik Penyelenggara Pemilu di Kabupaten Konawe, Lira Sultra Pertanyankan Kinerja DKPP
- Pengamat Politik Sulawesi Tenggara Khawatirkan Maraknya Politik Uang Jelang Pilkada
- ASR – Hugua Buka Posko Juang Pemenangan di Kabupaten Konawe
Ia melanjutkan, fungsi-fungsi manajemen tersebut didukung anggaran, maka tidak ada alasan bagi seorang top leader, dalam menggerakkan manajemen pemerintahan itu tidak baik, sinergi, harmonis dan memiliki suatu tujuan yang sama.
“Karena ini akan menghasilkan output maupun outcome dan menghasilkan pekerjaan yang terkendali dan terukur, terencana dan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik,” jelas Nur Alam.
3. Dimensi Sentral
Gubernur Sultra dua periode ini menerangkan, sebagai pimpinan di daerah secara eksklusif, harus bisa menunjukkan keteladanan, sebab mereka adalah figur sentral dari segala aspek, baik secara formal maupun non formal.
“Dalam tugas pemerintah maupun tugas sosial kemasyarakatan bahkan secara tidak langsung, meraka adalah pembina politik yang diharapkan menjaga stabilitas, stabilitas sosial, politik, budaya dan hukum, serta keamanan dan ketertiban di daerah,” urainya.
4. Dimensi Personalia
Dalam penjelasannya, Nur Alam mengurai, secara pribadi bagi gubernur dan wakilnya adalah pribadi-pribadi yang senantiasa menjaga nilai-nilai kehormatan pribadi maupun kehormatan sebagai pemimpin yang kini menjadi indikator dalam menjaga kepribadian mereka.
“Ini harus diperhatikan, karena mereka ini adalah nahkoda dari kurang lebih 3 juta penduduk di Sultra,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Nur Alam, mereka juga adalah pemegang panji dari harkat dan martabat Pemerintahan di daerah.
“Kalau ini tidak disadari, sangat disayangkan amanah yang besar dan mahal, baik dari masyarakatnya maupun amanah negara termasuk komitmen mereka sebelum terpilih, ini hanya akan menjadi slogan yang tidak akan dicapai,” katanya.
Nur Alam menegaskan, pemimpin secara sosial kultural, tidak boleh membawa-bawa nama etnik tertentu. Tetapi mereka harus menjadi perekat dari kalangan masyatakat dan dari beragam sosial kultural.
“Tidak boleh membawa-bawa nilai adat istiadat dijadikan alat untuk saling menyerang, pertarungan atau mengolok-ngolok. Pada akhirnya hanya akan melahirkan perpecahan. Itu adalah penghianatan, karena menyimpang dari tugas dan amanah mereka,” tandas Nur Alam. (A)