Reporter : Ferito Julyadi
KENDARI – Malam pergantian tahun bisanya menjadi momen liburan yang ditunggu keluarga maupun muda mudi untuk berpesta dan berkumpul sembari menikmati pertunjukan kembang api.
Namun hal tersebut nampaknya berbeda dengan sambutan datangnya tahun baru 2021. Pasalnya, pergantian tahun tersebut terjadi ditengah masa pandemi wabah Covid-19.
Sehingga, anggota keluarga dan banyak kalangan lainya memilih merayakan momen tersebut secara sederhana di rumah masing-masing sesuai protokol penanganan dan pencegahan pandemi.
Kondisi itu pun berdampak pada merosotnya tingkat hunian hotel dimomen menyambut menyambut momen perantian tahun yang biasanya penuh, saat ini malahan banyak yang kosong.
General Manager (GM) Plaza Inn Kendari by Horison, Priehandhono Setiabudhi mengungkapkan, dari 135 kamar yang dimiliki di hotel bintang tiga tersebut, hanya terisi 47 kamar.
“Dimana dari 47 itu, 28 diisi oleh kru maskapai penerbangan yang memang mengambil paket tahun baru,” ujar Priehandhono Setiabudhi saat ditemui, Senin 28 Desember 2020.
Pria yang akrab disapa A’a ini menuturkan, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya di momen yang sama, jumlah keterisian kamar untuk momen awal tahun ini masih kalah jauh.
“2019 dan tahun-tahun sebelumnya isian kamar kami menjelang perhantian tahun mereka bisa mencapai 121.Turunnya hingga 48 persen dibandingkan tahun kemarin,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan, Director of Sales Swiss – Belhotel Kendari, Tenri Maya Hinta yang menyebut tingkat hunian kamar hotel di Swiss – Belhotel Kendari juga masih minim.
“Dari 107 kamar, baru sekitar 50 persen terisi. Biasanya di tanggal seperti ini isian kamar kami sudah mencapai 70 hingga 80 persen, dan pada momen pergantian tahun terisi penuh,” terangnya.
Bukan hanya itu, lanjutnya, sejumlah agenda yang bisa menarik pengunjung seperti DJ, Pool Party dan pertunjukan kembang api tidak bisa dilaksanakan, sehingga banyak yang membatalkan pemesanan kamar.
“Padahal kami sudah melakukan pemesanan Kembang Api, tetapi karena adanya surat edaran yang melarang menyalakan kembang api, kami harus membatalkan pemesanan,” pungkasnya. /A