Reporter: Sulyamin / Editor: La Ode Adnan Irham
KOLAKA – Gegara awan tebal yang menutup langit, pemantauan hilal untuk menentukan 1 Syawal 1441 Hijriah oleh Kementerian Agama Sultra dari Kabupaten Kolaka, tak terlihat sama sekali, Jumat 22 Mei 2020.
Pemantauan hilal yang digelar di pesisir Pantai Wolulu, Kecamatan Watubangga itu, dilakukan dengan mengikuti standar protokol kesehatan di tengah wabah pandemi covid-19 dengan membatasi jumlah peserta dan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki lokasi.
“Dengan mata telanjang maupun dengan alat bantu teleskop, sama sekali tidak terlihat (Hilal) karena tertutup oleh awan,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sultra, Fesal Musaad didampingi Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kolaka.
Kata Fesal, berdasarkan data BPS BMKG menunjukkan ketinggian hilal minus 4 derajat 29 detik dan 34 menit dibawa ufuk.
Namun pihaknya tetap akan melaporkan hasil pemantauan ke forum sidang isbat yang akan dipimpin Menteri Agama Republik Indonesia malam ini mulai pukul 19.00 WIB.
Oleh karena itu atas nama pemerintah bersama tim rukyatul hilal mengimbau masyarakat Sultra khususnya kaum muslimin dan muslimat untuk bersabar menunggu pengumuman resmi dari Menteri Agama.
Lanjutnya, meski idul fitri tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya karena bayang-bayang virus corona, dia mengimbau masyarakat melaksanakan salat idul fitri bersama keluarga di rumah saja demi memutus penyebaran Corona.
“Karena salat idul fitri adalah sunnah muakkad, sangat dianjurkan agar tetap dilaksanakan meskipun di rumah tetap saja sah,” tutup Fesal Musaad. (B)